Senin, 07 Maret 2016

Biografi Megadeth -setelah Metallica-

Megadeth dikenal dengan gaya instrumental khas, sering kali padat, bagian- bagian yang rumit dan trade off guitar solo. Mustaine juga terkenal dengan “menggeram” gaya vokal, juga tema lirik yang bertemakan politik, perang, kecanduan, hubungan pribadi, dan gaib. Pada pertengahan-akhir 1980-an, Megadeth menjadi salah satu ” Big Four of Thrash ” bersama dengan Metallica , Slayer , dan Anthrax , yang bertanggung jawab untuk membuat, mengembangkan dan mempopulerkan Thrash Metal . Personel megadeth : Dave Mustaine (ex. Metallica)- Vokal, Gitar (1983- Sekarang) Chris Broderick (ex. Jag Panzer, Nevermore)- Gitar (2008- Sekarang) James Lomenzo (ex. White Lion , Ozzy Osbourne ) – Bass (2006- Sekarang) Shawn Drover – Drum, Percussion (2004- Sekarang) Mantan anggota : David Ellefson – Bass ( 1983-2002) Kerry King (Slayer)- Gitar (1983) Greg Handevidt – Gitar (1983) Dijon Carruthers – Drum (1983) Lee Rash – Drum (1984) Gar Samuelson – Drum ( 1984-1987) Chris Poland – Gitar ( 1984-1985 , 1985-1987 , 2004) Mike Albert – Gitar (1985) Chuck Behler – Drum ( 1987-1988) Jay Reynolds ( Metal Church ) – Gitar (1987) Jeff Young – Gitar ( 1987- 1989) Nick Menza – Drum ( 1989-1998 , 2004) Marty Friedman – Gitar ( 1990-2000) Jimmy DeGrasso – Drum ( 1998-2002) Al Pitrelli ( Savatage , Trans-Siberian Orchestra)- Gitar ( 2000- 2002) Vinnie Colaiuta ( Frank Zappa ) – Drum (2004) Jimmie Lee Sloas – Bass (2004) James MacDonough (ex. Iced Earth ) – Bass ( 2004-2006) Glen Drover – Gitar ( 2004-2008) Diskografi : Killing Is My Business… And Business Is Good! (1985) Peace Sells… But Who’s Buying? (1986) So Far, So Good… So What! (1988) Rust in Peace (1990) Countdown to Extinction (1992) Youthanasia (1994) Hidden Treasures (Kumpulan lagu-lagu dari soundtrack film dan album tribut) (1995) Cryptic Writings (1997) Cryptic Sounds – No Voices In Your Head EP (1997) Live Trax (album rekaman konser, dirilis di Jepang) (1997) Risk (1999) Capitol Punishment: The Megadeth Years (Greatest Hits) (2000) The World Needs a Hero (2001) Killing Is My Business… And Business Is Good! (Remixed / Expanded) (2002) Rude Awakening (Live) (2002) Still alive….and well? (2002) The System Has Failed (2004) United Abominations (2007)

Biografi Anthrax band cadasnya thrash metal

Anthrax dibentuk pada 1981 oleh gitaris Scott Ian dan bassis Dan Lilker, yang, setelah beberapa perubahan awal, bergabung dengan drummer Charlie Benante, gitaris Dan Spitz, dan vokalis Neil Turbin. Hampir seperti Metallica atau Megadeth, Anthrax bertanggung jawab atas munculnya kecepatan dan thrash metal. Menggabungkan kecepatan dan kemarahan hardcore punk dengan gitar dan vokal menonjol dari logam berat, mereka membantu menciptakan subgenre baru dari logam berat pada album awal mereka. Gitaris asli Scott Ian dan Dan Spitz adalah sepasang tangguh, menyemburkan kilat-cepat riff dan solo yang tampaknya tidak pernah mastubasi. Tidak seperti Metallica atau Megadeth, mereka memiliki rasa yang baik untuk meredam musik mereka sering serius dengan dosis yang sehat humor dan realisme. Setelah album pertama mereka, Fistful Logam, penyanyi Joey Belladonna dan bassist Frank Bello bergabung lineup. Belladonna membantu membawa band ini lebih jauh dari klise logam konvensional, dan selama lima album berikutnya (dengan pengecualian Negara 1988 dari Euphoria, di mana band ini terdengar seperti itu dalam jaket kreatif), Anthrax boleh dibilang menjadi pemimpin speed metal. Seperti era 80-an menjadi 90-an, mereka juga mulai meningkat eksperimen mereka dengan hip-hop, yang berpuncak pada tur dengan Public Enemy pada tahun 1991 dan ulang rekaman-bersama klasik PE "Bring the Noise" Setelah periode puncak mereka akhir '80-an, Anthrax menendang Belladonna keluar dari band pada tahun 1992 dan menggantikannya dengan mantan vokalis Lapis Baja SaintJohn Bush - seorang penyanyi yang gruffer dan lebih dalam, konvensi logam paling pas dengan sempurna. Selanjutnya, suara mereka menjadi kurang unik dan audiens mereka menyusut sedikit sebagai konsekuensinya, dan setelah penandatanganan untuk Elektra Sound 1993 dari White Noise, kelompok kiri label setelah hanya satu album lagi, tahun 1995 Stomp 442. Pada Anthrax, titik - sekarang sepotong-empat terdiri dari Ian, Bush, Bello, dan drummer Charlie Benante - membangun studio mereka sendiri di Yonkers, New York, dan setelah tiga tahun absen kembali dengan debut label mereka Ignition, Volume 8: The Threat Is Real. Anthrax sangat pertama "hits" koleksi dirilis pada tahun 1999; berjudul Return of The Killer A: The Best Of, itu juga rilis pertama mereka untuk label Beyond. Album termasuk penutup "Ball of Confusion" yang menampilkan duet antara frontman Bush dan mantan vokalis Belladonna. Sebuah tur yang diusulkan itu sudah mencakup vokalis diumumkan, tetapi pada malam peluncuran, Belladonna ditarik keluar, dilaporkan untuk alasan moneter. Wisata dibawa, seperti Anthrax ditandatangani pada untuk berpartisipasi dalam paket wisata selama musim panas tahun 2000 dengan Mötley Crüe dan Megadeth, tetapi meninggalkan tur setelah hanya bermain beberapa tanggal. Anthrax muncul di album tribute Twisted Sister Diputarbalikkan Selamanya pada tahun 2001 (meliputi lagu "Destroyer"), dan mulai merekam album berikutnya tahun yang sama. Selain itu, gitaris Ian menemukan waktu untuk secara teratur menjadi tuan rumah televisi logam Tampilkan Program Rock pada VH1, ditambah ia muncul sebagai bagian dari logam band fiksi Titannica dalam Jangka film, Ronnie, Run. Pemrograman VH1 kepala Ian akhirnya digantikan dengan Sebastian Bach, tapi band ini siap untuk kembali ke studio pula. Gitaris baru Rob Caggiano bergabung pada musim semi tahun 2002, tepat pada waktunya untuk rekaman. Setahun kemudian, Anthrax membuat debut mereka dengan Sanctuary "We've Come for You All" Dinamis band ini tidak berubah, dan tur untuk mendukung album yang bertemu dengan keberhasilan yang luar biasa. CD / DVD set Musik Pemusnah Massal: Tinggal di Chicago, yang tiba di musim semi 2004, merayakan dua dekade Anthrax di dalam bisnis. Kemudian, pada tahun 2005, seluruh jajaran asli Anthrax dari Ian, Spitz, Belladonna, Benante, dan Bello bersatu kembali untuk tur dan Anthrology retrospektif CD / DVD: Hit Tidak Keajaiban 1985-1991. Anthrax juga mengeluarkan Hidup 2, tercatat selama tahun 2005 tur musim panas mereka reuni. Pada tahun 2007, Dan Nelson, sebelumnya dari Devilsize kelompok, mengambil alih tugas vokal. Band ini mengumumkan kembalinya vokalis John Bush pada tahun 2009, meskipun tugas itu tidak pernah dianggap permanen. Pendulum vokal bergeser lagi tahun berikutnya dengan pengumuman bahwa Belladonna kembali ke flip untuk menunjukkan masa depan, serta awal bekerja pada sebuah album baru Anthrax. Musik Ibadah yang dihasilkan, album studio kesepuluh band ini, dan pertama yang memiliki fitur bahan asli yang sejak 2003 "We've Come for You All" dirilis pada tanggal 13 September 2011.

Biografi gitaris Angus Young

Masa Kecil Angus Young Angus Young dikenal banyak sebagai gitaris band hardrock AC/DC. Angus Mckinnon Young lahir di Glasgow, Skotlandia pada tanggal 31 Maret 1955. Ia lahir dari pasangan William Young (1911-1985) dan Margaret Young (1913-1988). Sejak lahir hingga berusia 8 tahun, Angus kecil tinggal di kota Glasgow. Kemudian, pada tahun 1963 Angus Young beserta keluarganya hijarah ke kota Sydney, Australia. Angus Young sempat bersekolah hingga jenjang SMU di Ashfield Boys High School, namun ia dikeluarkan pada usia 15 tahun. Angus Young sudah memperlihatkan kecintaannya pada gitar sejak kecil. Kakak Angus bercerita bahawa hal pertama yang dilakukan Angus saat pulang dr sekolah adalah mengunci kamarnya dan bermain didalam hingga berjam-jam dengan masih menggunakan seragam sekolah. Karir di AC/DC Karir Angus Young sebagai gitaris ACDC bermula saat ia melihat audisi pemain gitar yang dilakukan oleh Malcolm Young untuk bandnya.Tak kunjung menemukan pemain gitar yang cocok, Malcolm lalu memanggil Angus Young untuk memperlihatkan permainan gitarnya. Dalam wawancara dengan beberapa media, Angus Young sendiri mengaku sangat terkejut saat Malcolm mengajaknya bergabung. Sejak saat itu, Malcolm mengangkat Angus Young sebagai gitaris di band yang diberi nama AC/DC. Malcolm Young dan Angus Young bahu membahu membangun AC/DC hingga mencapai puncak kejayaannya pada periode 1970-1980. Mengenai mengapa ia selalu berpakaian seperti anak sekolah, Angus Young berkata bahwa pengalaman masa kecilnya membuat ia menjadikan pakaian seragam anak sekolah sebagai kostum saat ia manggung. Kakaknya menyarankan agar seragam sekolah itu dijadikan identitas Angus sebagai gitaris. Saat nama AC/DC mulai menanjak pada tahun 1970an, Atlantic Records mempublikasi bahwa Angus Young lahir pada tahun 1958. Hal ini dilakukan agar publik yakin bahwa Angus Young benar-benar anak sekolah yang mahir bermain band di usia muda. Sejak tahun 1968 hingga sekarang Angus Young tetap setia menggunakan gitar Gibson SG. Angus sangat menyukai Gibson SG karena ringan dan cocok untuk orang yang tidak terlalu tinggi seperti dia. Bahkan, Angus masih menyimpan gitar Gibson pertamanya dan gitar itu adalah gitar favoritnya hingga sekarang. Angus Young dikenal sebagai gitaris yang sangat energik di atas panggung. Ia berlari kesana kemari, namun ia hampir tidak pernah melewatkan satu nada pun diatas panggung. Angus Young juga sering melakukan Duckwalk diatas panggung. Nah, bisa kebayangkan betapa gilanya Angus Young di atas panggung Selama ini rocker identik dengan minuman keras, narkoba, dan kehidupan glamor, namun Angus Young menghindari kehidupan seperti itu. Angus adalah pribadi yang sederhana dan sangat menjaga kehidupan pribadinya. Angus Young menikahi seorang wanita Belanda bernama, Ellen Van Lochem. Dengan segala materi yang ia miliki, Angus Young tidak serta merta menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah. Ia bahkan lebih memilih membuka toko gitar Gibson daripada membeli rumah mewah Dalam kehidupannya, Meskipun ia seorang rocker, tapi ia sangat menghindari minuman keras. Ia melarang adanya minuman keras di backstage room AC/DC. Bahkan saat tour, Angus diceritakan lebih memilih minum segelas besar susu cokelat sebelum memulai konser. Angus Young mengatakan bahwa Chuck Berry, Muddy Waters, Freddie King, B.B King, dan Keith Richards adalah orang-orang yang mempengaruhi permainan gitarnya. Selama lebih 40 tahun berkarir di dunia musik Angus Young selalu diingat sebagai gitaris hebat yang selalu menciptakan riffs yang luar biasa, seperti di lagu Highway To Hell, Let There Be Rock, Thunderstruck, dan tentunya Back In Black. Majalah Rolling Stones menempatkan Angus Young di peringkat 24 gitaris terbaik sepanjang masa.

Biografi the Rolling Stones

Biografi The Rolling Stones. Band The Rolling Stones Dibentuk di London, Januari 1963. Tetapi sesungguhnya cikal bakal Stones sudah ada sejak tahun 1962 dengan formasi awal yang terdiri dari Mick Jagger (Vokal, Harmonika), Keith Richards (Lead Gitar), Brian Jones (Rhytm Gitar, Harmonika), Mick Avory (Drums) dan Dick Taylor (Bass). Kelak sang drummer Mick Avory akhirnya bergabung dengan The Kinks dbp Ray davies, dan Dick Taylor mendirikan bandnya sendiri yaitu The Pretty Things Suara Mick Jagger memancarkan daya tarik sensual yang dewasa. Ini bukan sensual dalam pop, –berpegangan tangan kemudian berciuman– ini benar-benar nyata. Jagger memiliki kemampuan berbincang sebagaimana para penyanyi R&B dan blues, setengah bernyani, tidak selalu mencapai nada. Diterimanya suara Mick Jagger di radio pop adalah terbosan baru dalam rock&roll. Dia membuka pintu untuk orang lain. Tiba-tiba saja kemudian seorang Eric Burdon dan Van Morrison tidak terdengar aneh lagi, begitu pula dengan Bob Dylan. Ini benar-benar unik, seorang penghibur kulit putih yang mengikuti cara kulit hitam. Elvis Presley melakukannya, dan orang berikutnya adalah Mick Jagger. Tak ada pemuda kulit putih lain yang melakukannya. Mereka pernah berdiri dan bernyanyi seperti The Beatles. Mereka membiarkan roh mengendalikan tubuhnya, melepaskan semua batas-batas yang ada, tidak terkendali. Inilah yang dirasakan Mick Jagger. Dia meniru beberapa langkah dari James Brown dan Tina Turner. Gerakan-gerakan aneh yang dilakukan Mick Jagger berasal dari keduanya. Lalu Iggy Pop dan Jim Morrison mengembangkannya. Band dengan formasi kuintet ini didirikan oleh Brian Jones (kelahiran Cheltenham, Inggris, 28 Advertisement Februari 1942). Dia pula yang memberikan nama tersebut pada bandnya. Dia bertindak sebagai Manajer yang mengurus tawaran konser dan segala sesuatu yang menyangkut media. Aroma dan keagrasifan The Rolling Stones berasal dari seorang Brian Jones. Begitu juga dengan tradisi. Dia memainkan gitarnya dengan leher botol, lalu pada album-album seperti December’s Children dan Aftermath, dia memainkan berbagai instrumen lain sebagai “pemanis”. Dia begitu kreatif dan penting bagi The Rolling Stones. Ia meninggalkan Cheltenham dan pergi ke London untuk membuat grup musik. Sebelum mendirikan The Rolling Stones, Brian sempat bergabung dengan band Cheltone Six (Sebagai pemain klarinet) dan The Ramrods. Ketika di London, Brian bertemu dengan Mick Jagger dan Keith Richards, yang dimana akhirnya mereka bertiga membentuk sebuah grup musik yang bernama Little Blue & The Blue Boys Diawal penampilannya formasi Rolling Stones adalah Mick Jagger (vokal), Keith Richards (gitar), Brian Jones (multi instrumentalis), Bill Wyman (bass), Charlie Watts (drum) dan terakhir Ian Stewards (keyboard) yang setelah dipertimbangkan sudah tidak sesuai lagi dengan idola remaja (pada masa itu) ada sumber lain yang menyatakan kelompok band dengan anggota 6 orang, personilnya akan lebih sulit dikenal satu persatu oleh penggemar dibanding band dengan anggota 4 atau 5 orang, akhirnya keluar dengan hormat dari formasi kelompok musik tersebut dan kemudian menjadi tour manager sekaligus pemain keyboard kelompok ini pada tahun 1963 hingga wafat tahun 1985. Jones dianggap memimpin band selama Jagger dan Richards menciptakan lagu yang kelak menjadi lagu-lagu hit kelompok ini, Hingga tahun 1969 peranan Jones makin jauh berkurang bahkan dia tidak bisa ikut tur ke Amerika Serikat karena alasan hukum, dia mengundurkan diri dengan hormat dari band tersebut. Beberapa minggu kemudian Jones ditemukan tewas tenggelam. Gitaris Mick Taylor mengganti posisinya bergabung dengan Rolling Stones dan mungundurkan diri tahun 1974, kemudian posisinya digantikan oleh Ronnie Wood. Bill Wyman mengundurkan diri tahun 1992 posisinya diganti Darryl Jones tapi tidak masuk dalam formasi band sepenuhnya. Dalam banyak hal, The Rolling Stones bermain lebih baik dibanding sewaktu di tahun 60-an. Mereka cukup berantakan di masa-masa awal–tapi semua orang menikmatinya–. Secara teknis, mereka belum pernah sebagus ini. Masalahnya, power mereka berasal dari 12 album pertama. Hanya sedikit lagu bagus setelah tahun 1972. Sehebat apa mereka seandainya mereka masih membuat album yang semegah konser mereka sekarang ?

biografi Bob Dylan

Bob Dylan adalah penyanyi dan penulis lagu asal Amerika. Ia juga merupakan seorang penyair dan artis. Bob Dylan lahir di Duluth, Minnesota, Amerika Serikat pada 24 Mei 1941. Hingga kini, Bob Dylan termasuk dalam salah satu penyanyi legendaris dunia. Dedikasi Dylan pada dunia musik begitu besar. Karya-karyanya banyak berkaitan dengan masalah politik, filosofi, sosial, perjuangan, hak asasi dan kemanusiaan. Dia adalah vokalis yang sangat berpengaruh sekaligus musisi yang memiliki begitu banyak karakter melalui suaranya dan penampilannya. Namun, yang paling mengesankan adalah bagaimana dia dipengaruhi oleh kehidupan yang penuh perubahan. Berikut redaksi Museum Musik akan sajikan profil lengkap dari musisi Bob Dylan. BIODATA BOB DYLAN Nama lahir Robert Allen Zimmerman Nama populer Bob Dylan Lahir Duluth, Minnesota, Amerika Serikat pada 24 Mei 1941 Pekerjaan Penyanyi, penulis lagu, penulis, penyair, disc-jockey, artis Instrumen Vokal, gitar, harmonika, keyboards, piano, bass Tahun aktif 1959–sekarang Profil dan Biografi Lengkap Bob Dylan Bob Dylan biasa tampil dengan gitar, harmonika dan keyboards. Ia mencapai puncak popularitas pada dekade 1960an. Lagu-lagunya seperti Blowin' in the Wind dan The Times They Are a-Changin, menjadi semacam lagu wajib bagi perjuangan hak asasi manusia di Amerika dan pergerakan anti peperangan. Tapi tentu saja lagu terbaik dari Bob Dylan adalah Like A Rolling Stone, yang menjadi salah satu lagu terbaik di era 60an. Selama 50 tahun berkarir, Bob Dylan banyak membawakan genre-genre musik yang berbeda dan bervariasi, seperti folk, blues dan country sebagai genre musik utamanya, dan rockabilly, gospel, rock and roll atau bahkan jazz dan swing. Dylan bahkan mampu melahirkan genre musik baru dalam kultur musik pop, seperti folk rock dan country rock. Bob Dylan menempati urutan dua dalam daftar Greatest Artists of All Time versi majalah Rolling Stone, hanya kalah dari band The Beatles. Ia sukses menjual lebih dari 100 juta kopi di seluruh dunia dan banyak lagu-lagunya yang sukses memuncaki tangga lagu internasional. Beberapa penghargaan besar kerap ia terima, termasuk Grammy Awards, Golden Globe atau Academy Awards. Ia pun menjadi musisi paling berpengaruh sepanjang masa hingga sekarang. Sumber : http://museummusik.blogspot.co.id/2014/01/profil-dan-biografi-lengkap-bob-dylan.html#ixzz42ExmWroL

Biografi Chuck Berry

Tokoh yang sangat berpengaruh dari awal perkembangan Rock n Roll, yaitu Charles Edward Anderson yang lebih dikenal dengan nama Chuck Berry. Lahir di St. Louis, Missouri, 18 Oktober 1926 seorang gitaris, penyanyi dan penulis lagu berkulit hitam dari Amerika serikat. Tokoh bersejarah ini terlahir dari seorang ibu yang bernama Martha seorang guru dan ayahnya adalah Henry seorang kontraktor. Berry belajar memainkan gitar ketika menghadiri Summer High School, disekolah menengah pertama. Guru pertamanya adalah Ira Harrys seorang musisi jazz lokal. Pada tahun 1952 Chuck Berry mulai bermain di berbagai klub profesional di St Louis. Menurut situs Rock and Roll Hall of Fame, "Memang tidak ada tokoh yang bisa dikatakan sebagai pencipta Rock n Roll, namun Chuck Berry adalah tokoh satu-satunya yang bisa dikatakan paling mendekati. Dari yang saya baca di situs allmusic.com John Lenon bahkan berkata, "Kalau engkau mau memberi sebutan lain untuk Rock n Roll, kau boleh menyebutnya 'Chuck Berry'. Disana juga dikatakan, tanpa Chuck Berry tidak akan ada yang namanya The Beatles, Bob Dylan, Rolling Stones, dan banyak musisi Rock n Roll lainya. Tiga buah lagu Chuck Berry: Jhonny B.Goode, Maybelline, Rock n Roll music termasuk ke dalam 500 lagu terpenting dalam sejarah.

Biografi Michael Jackson

Biografi Michael Jackson. Tokoh satu ini dikenal sebagai "King Pop" Dunia. Ia sangat terkenal dengan gaya "walk moon" saat di atas panggung. Michael Joseph Jackson atau lebih dikenal dengan nama Michael Jackson, lahir di Gary, Indiana, Amerika, 29 Agustus 1958. Selain dikenal sebagai penyanyi R&B, penulis lagu dan juga aktor, Jacko juga menjadi 'icon' break dance dunia yang memiliki gaya dan dandanan khas. Anak ke 7 dari 9 bersaudara,dari pasangan Joseph Walter dan Katherine Esther. Sejak kecil mendapatkan perlakuan dan pelecehan dari sang ayah. tahun 1975 memulai karier musik lewat grup vokal JAKSON 5, dengan empat saudara kandungnya. 1976 jakson 5 berubah nama menjadi The jakson dan membuat enam album. Biografi Michael Jackson Perjalanan hidup Jacko yang penuh kontroversial juga membawa dirinya begitu populer. Jacko adalah pria penuh masalah dan berulang kali menghadapi tuntutan pengadilan. Di antaranya tuntutan telah melakukan aktivitas seks menyimpang dengan anak-anak, meski kemudian hal itu tidak terbukti. Masa Keemasan Jackson meluncurkan “Thriller” pada 1982, yang menjadi album mengejutkan karena tujuh dari lagunya menduduki sepuluh lagu terpopuler di AS. Album ini terjual 21 juta kopi di AS dan sekurang-kurangnya 27 juta di seluruh dunia. Tahun berikutnya, dia mematenkan gerak tari ala jalan di bulan (moonwalk) saat membawakan lagu “Billie Jean” dalam pentas istimewa NBC. Rekor penjualan album lagu Michael Jackson yang dipercaya mencapai 750 juta kopi, ditambah 13 Anugerah Grammy yang dia terima, menjadikannya sebagai salah seorang entertainer paling sukses sepanjang masa. Pada 1993, Jackson dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun, dimana polisi kemudian menggeledah rumah peristirahatannya “Neverland” di California. Tahun yang sama, Jackson mengumumkan bahwa dia kecanduan obat penenang dan membatalkan tur dunianya dalam rangka mempromosikan albumnya, “Dangerous.” Dia mencapai kesepakatan untuk membayar kompensasi pada 1994 yang dilaporkan bernilai 23 juta dolar AS, kepada keluarga anak korban pelecehan seksual tersebut. Pada 1994, Jackson menikahi anak satu-satunya Elvis Presley, Lisa Marie, namun pernikahan ini berakhir dengan perceraian pada 1996. Jackson menikahi Debbie Rowe di tahun yang sama dan dikaruniai dua anak sebelum kemudian bercerai pada 1999. Ironisnya pasangan ini tidak pernah tinggal bersama. Jackson mempunyai tiga anak bernama Prince Michael I, Paris Michael dan Prince Michael II, yang terakhir ini dikenalkan kepada publik oleh sang ayah dengan dianggkat dari loteng hingga mendatangkan kritik luas masyarakat. Satu tayangan dokumenter televisi “Living with Michael Jackson” diudarakan pada 2003, yang menyatakan bahwa Jackson masih suka tidur bersama bocah laki-laki dan bahwa ibu dari anak terakhirnya seorang wanita misterius. Jackson kemudian menjawab video dokumenter ini dengan meluncurkan film dokumenter tandingan. Jackson disidangkan pada 2005 dengan tuduhan melecehkan anak laki-laki berusia 13 tahun pada 2003, disamping dituduh bersekongkol menculik anak itu. Penyanyi ini diancam hukuman penjara 20 tahun jika terbukti bersalah. Peradilan selama empat bulan berakhir pada Juni 2005 dimana dia dibebaskan dari semua dakwaan. Jackson kemudian hidup berpindah-pindah di Bahrain, Irlandia dan Prancis semenjak kasus pelecehan seks itu berakhir. Jacko bermaksud kembali menggelar konsernya. Rencana comeback ini akan dimulai dengan konser 30 hari di arena O2 London, Inggris. Rencana Jacko untuk menggelar konsernya terpaksa harus kandas. Kamis, 25 Juni 2009, Jacko menghembuskan nafasnya yang terakhir karena serangan jantung yang fatal. Kematian Michael Jackson Sebelumnya, Raja Pop ini sempat tak sadarkan diri di mansionnya di kawasan Holmby Hills, Los Angeles. Segera ia dilarikan ke rumah sakit. Petugas medis berupaya keras memberikan pertolongan dan berusaha agar ia tetap hidup. Mereka melakukan berbagai bantuan pernafasan, namun sayangnya Michael tidak beraksi sama sekali. Jacko meninggal di usia ke-50 dengan ditemani para anggota keluarga termasuk ibu dan saudara laki-lakinya yang terus berada di samping tempat tidurnya. Michael meninggalkan tiga orang anak, Prince Michael (12), Paris (10), dan Prince Michael II (10).

Biografi westlife

Sejarah terbentuknya dan biodata personil WESTLIFE Sejarah terbentuknya westlife 1. Asal mula cerita tentang westlife, berawal pada tahun 1996 di sligo, sebuah kota kecil di sebelah utara irlandia. 3 orang remaja, shane filan, kian egan, dan mark feehily yang sering aktif dalam kegiatan teater. Ketiga orang remaja tersebut mendapat peran utama dalam sebuah drama grease dan penampilan mereka itu menjadi batu loncatan besar. Pada suatu malam setelah pertunjukan,tiba-tiba mary mcdonagh mendekatinya dan berkata, "saya ingin kalian membentuk sebuah band". Setelah itu mereka mulai membawakan lagu-lagu "take that". Ketika akan diberi nama, mary memberikan sebuah nama yang aneh yaitu "6 as 1". Awal tahun 1997, mereka berenam mulai tampil di teater-teater di sligo. 2. 6 as 1 menjadi iou 6 as 1 tampil dengan membawakan lagu-lagu dari boyzone dan backstreet boys di hadapan lebih dari 500 orang. Tapi, mereka mempunyai 1 keluhan yaitu tidak menyukai nama boy band-nya. Jadi mereka memutuskan untuk mengganti nama boy band mereka menjadi iou. Iou kemudian merekam sebuah single yang berjudul "to get a girl forever". Sebuah acara berita tv lokal menayangkan acara tersebut dan ternyata penampilan mereka itu menarik perhatian louish walsh, manager dari group band pop yang paling sukses di eropa, boyzone. 3. Ganti lagi menjadi westside setelah keputusan untuk memecah iou, maka shane, kian, dan mark tampil sebagai trio. Tapi ternyata masih ada yang yang kurang dari suara mereka bertiga. Mereka merasa perlu ada vocal tambahan agar suara mereka benar-benar harmonis. Maka diadakan audisi di dublin, irlandia untuk mencari personil keempat. Ratusan penyanyi muda yang antusias ikut dalam audisi tersebut, termasuk di antaranya nicky byrne dan bryan mcfadden. Nicky dan bryan pun sebenarnya sudah lama berteman. Mereka berdua sering bermimpi menjadi anggota group dan sejak masih kanak-kanak. Mereka berharap keduanya bisa terpilih, tapi yang dicari hanya 1 orang. Namun keberuntungan tenyata memihak kepada mereka. Akhirnya nicky dan bryan pun menjadi personila iou. Untuk memulai langkah yang baru, mereka mengganti nama boy band-nya untuk ketiga kalinya. Nama boy band mereka adalah westside ( yang merupakan sebuah penghargaan terhadap sligo, kampung halaman shane, kian,dan mark di westside-nya irlandia). 4. Akhirnya menjadi westlife kehidupan shane, kian, mark, bryan, dan nicky sebagai westside ternyata tidak berlangsung lama. Karena nama westside sudah menjadi nama group band lain. Oleh karena itu, kelima cowok keren ini terpaksa mengganti nama boy band-nya untuk keempat kalinya. Kali ini mereka memilih nama westlife. Pada bulan juli 1998, westlife mulai tampil keliling inggris bersama boyzone dan pada bulan oktober, mereka menerima penghargaan dari majalah smash hits award sebagai "best new tour act". Pada tanggal 19 april 1999, single mereka yang berjudul "swear it again" menjadi best seller. Dengan dirilisnya single kedua "if i let you go",Tapi mereka tidak puas sampai di situ. Single ketiga, keempat, dan kelima juga berhasil duduk di peringkat pertama tangga lagu inggris dan merupakan sebuah kesuksesan besar yang tidak pernah dirasakan group band mana pun di inggris. 5. Dari 5 personil menjadi 4 7 tahun bersama, akhirnya bryan mcfadden memutuskan untuk keluar dari westlife. Keputusan ini sangat disayangkan oleh banyak pihak. Terutama rekan-rekan westlife. Bryan memilih untuk menghabiskan sebagian besar waku bursama keluarganya. Ia juga memilih untuk berkarir sebagai penyanyi solo. Meskipun terasa begitu berat, namun shane, nicky, kian, dan mark dapat menerimanya jika itu yang terbaik.westlife.

Sejarah band Slayer thrash metal

Slayer adalah band Thrash Metal dari Huntington Park, California, Amerika Serikat. Dibentuk pada tahun 1981, kelompok ini didirikan oleh gitaris Jeff Hanneman dan Kerry King. Slayer menjadi terkenal ketika mereka merilis album Reign in Blood pada tahun 1986. Dan diakui sebagai salah satu “Big Four” band beraliran thrash metal di Amerika, bersama Metallica, Megadeth dan Anthrax. Lirik-lirik band ini meliputi tema tentang Pembunuhan, Satanisme, Agama dan Peperangan. Slayer pernah mengalami pelarangan merilis album dikarenakan tuntutan hukum dan kritik yang kuat dari kelompok agama dan masyarakat. Mereka telah merilis album sejak tahun 1983, yaitu 2 album live, 1 box set, 6 video, 2 extended plays, dan 11 album studio. Diantaranya 4 album gold bersertifikasi di Amerika Serikat. Band ini lima kali menjadi nominasi di Grammy Awards, dan dua kali menjadi pemenang, pada tahun 2007 untuk lagu “eyes of the Insane”, dan pada tahun 2008 untuk lagu “Final Six”. Mereka telah mengikuti festival musik di seluruh dunia, termasuk di Unholy Alliance, Download dan Ozzfest. Sejarah Singkat Band Slayer didirikan pada tahun 1981, ketika gitaris Kerry King bertemu Jeff Hanneman di sebuah acara audisi band. Kemudian mereka merekrut bassis dan vokalis Tom Araya, yang telah bermain dengan King sebelumnya. Dan merekrut Drummer Dave Lombardo. Pada saat itu Slayer memainkan cover version dari Iron Maiden dan Judas Priest. Pada awal pertunjukan, mereka memperlihatkan gambar Satanisme, yaitu gambar Pentagrams, dan Salib terbalik. Desas-desus bahwa band ini awalnya dikenal dengan nama Dragonslayer, yang diperkirakan mengutip dari judul sebuah film di tahun 1981, namun King menolak itu, ia menyatakan “Kami tidak pernah terpikir untuk mengutip itu, namun ini merupakan mitos yang masih dibicarakan orang-orang sampai saat ini”. Band ini diundang untuk pembukaan Bitch di Club Woodstock di Los Angeles, mereka menyanyikan delapan lagu, Di antaranya mereka menyanyikan lagu Iron Maiden “Phantom of the Opera”. Ketika sedang asik bermain, diam-diam mereka di amati oleh Brian Slagel, seorang mantan wartawan musik, yang baru-baru ini mendirikan label Metal Blade Records. Slagel segera menemui mereka dan meminta mereka untuk merekam sebuah lagu ciptaan sendiri, “Agresif Perfector” untuk sebuah album kompilasi yang diberi judul Metal Massacre III. Band ini setuju, dan Slagel menawarkan sebuah kontrak rekaman dengan Metal Blade. Gaya Musik Karya awal mereka dipuji karena “kecepatan yang sangat tinggi dan keapikan instrumentalnya,” mereka menggabungkan struktur hardcore dan speed metal, band ini merilis Album Reign in Blood yang disebut sebagai album teragresif dan tercepat, Karena dilakukan dengan rata-rata 220 beat per menit. Album “Diabolus di Musica” menjadikan Slayer sebagai band pertama yang menggunakan teknik drop D tuning, sedangkan album “God Hates Us All” adalah band pertama yang melakukan teknik C# tuning. Hanneman dan King, dual solo gitarnya terkenal dengan sebutan “Wildly Chaotic” dan “Twisted Genius”. Sedangkan Drummer Lombardo menggunakan dua bass drum, namun tidak menggunakan double kick, ia hanya memakai kick yang digunakan pada bass drum tunggal. kecepatan Lombardo dan agresinya dijuluki “godfather double bass” oleh Drummerworld. Dan saat memainkan double bass Lombardo menggunakan teknik “heel-up”. Penghargaan Grammy Awards Tahun Nominasi Penghargaan Hasil 2002 “Disciple” Best Metal Performance Nominasi 2007 “Eyes of the Insane” Best Metal Performance Menang 2008 “Final Six” Best Metal Performance Menang 2010 “Hate Worldwide” Best Metal Performance Nominasi 2011 “World Painted Blood” Best Metal Performance Nominasi Sebagian Penghargaan Lain Steve Huey dari Allmusic berpendapat gaya musik Slayer membuat band ini lebih kuat dari “Big Four” thrash metal yang lain. Slayer menduduki peringkat keenam sebagai “band metal terbesar sepanjang masa, serta peringkat 50 di VH1 sebagai 100 Artis Terbesar Hard Rock. Hanneman dan King menduduki peringkat nomor 10 di Guitar World “100 gitaris Metal terbesar sepanjang waktu” pada tahun 2004, dan terpilih sebagai “Best Gitaris/Guitar Tim” di Revolver. Lombardo juga terpilih sebagai “Best Drummer” dan band ini masuk dalam lima besar dalam kategori “Best Band Ever,” “Best Live Band,” “Album of the Year” (untuk Christ Illusion), dan “Band of the Year.” Personil Personil Saat ini Tom Araya – lead vocals, bass (1981–sekarang) Jeff Hanneman – guitar (1981–sekarang) Kerry King – guitar (1981–sekarang) Dave Lombardo – drums (1981–1986, 1987–1992, 2001–sekarang) Mantan Personil Tony Scaglione – drums (1986–1987) Paul Bostaph – drums (1992–1996, 1997–2001) Jon Dette – drums (1996–1997)

Biografi Saigon Kick

Love is on the way.. ni lagu heboh banget waktu itu, aku masih ingat lagu ini sering kali di putar di radio-radio dan MTV Chart berulang kali sejak albumnya beredar di sini, lagunya begitu membius apalagi ngedengerin-nya pas malam hari.. Mantap, hingga maksa aku menyisihkan sebagian uang saku buat beli kaset milik Saigon Kick ini, maklum waktu itu masih sekolah jadi belum punya penghasilan sendiri hehe.. Grup Band Saigon Kick sendiri seperti yang pernah aku baca adalah kelompok musik rock asal Florida, Amerika yang di bentuk oleh Matt Kramer sang vocals, lalu Jason Bieler pada Guitar, berikutnya Tom Defile pada Bass dan yang terakhir Phil Varone pada Drum di tahun 1988. Warna musiknya sendiri bisa di bilang nggak metal-metal amat meski sentuhan warna tersebut terselip di beberapa lagu, malah kalau boleh saya katakan warna modern rocknya lebih dominan dengan balutan warna musik hard rock dan sedikit polesan metal. Bila kita bandingkan dengan band seangkatan-nya macam Skid Row ataupun Guns n Roses warna hard rock-nya lebih kental dan serius dengan paduan blues dan metal di sana sini. Love is On The way sendiri merupakan lagu yang di ambil dari album kedua The Lizard milik Saigon Kick rilisan tahun 1992 yang menghasilkan Gold Album dengan penjualan di atas 500 ribu copies. Setahun berikutnya mereka melepas album ke tiga-nya berjudul Water dengan lagu I Love You sebagai nomor cantik, eh salah.. nomor gacoan. Pada album Water ini pada sesi vocals tidak lagi di isi oleh Matt kramer yang cabut, melainkan posisinya di gantikan oleh Jason Bieler sekaligus sebagai guitar dan Chris McLernon pada Bass menggantikan Tom Defile yang cabut. Tahun 1995 mereka melepas album berikutnya berjudul Devil in the Details, tapi album yang ke empat ini tidak bisa menyamai kesuksesan dua album pendahulunya yaitu album The Lizard dan Water. dan di album Devil in the Details ini mereka menggaet Pete Dembrowski pada guitar.

biografi band Michael learns to rock

Postingan kali ini akan membahas salah satu band dari eropa yaitu Michael Learns To Rock, band ini terkenal oleh lagunya yang berjudul paints my love dan that's why .Mungkin sebagian dari pembaca tidak asing dengan lagu tersebut, yupss lagu itu sangat ngehits di tahun 2000an tepatnya saat saya masih duduk di sekolah dasar , lagu itu sering saya nyanyikan (tapi waktu itu masih belum tau nama band nya). Nah saya baru tau kalau lagu itu ternyata lagu dari Michaels Learns to Rock saat saya duduk di bangku kuliah. Nah udah dulu ya curhatnya ,langsung saja ini dia profil dari micael learns to rock: Nama Band : Michael Learns To Rock(MLTR) Berdiri : 1987 Asal : Denmark Personil : Jasa Richter (vokal dan Keyboard) Wanscher (Drum) Nikkel lentz(Gitar) Soren Madsen(Bass) Album : Michael Learns To Rock Colour Played On Pepper Paint My Love (album favorit saya ...) Nothing To Lose Nah ini dia sedikit review tentang Michaels Learns To Rock Band ini didirikan oleh Jasa Richter, Wanscher ,dan Nikkel lentz pada tahun 1987 saat mereka duduk di bangku SMU, kemudian karena belum ada posisi di bass maka masuklah Soren Madsen.Band ini merilis album pertama mereka yang bertitel"Michael Learns To Rock" pada tahun 1991 dan banyak lagu-lagu di album itu terkenal serta menjadi hits di beberapa negara di eropa. Selang dua tahun kemudian band ini kembali merilis album, kali ini bertitel "Colour" ,berkat lagu-lagu inilah MLTR banyak menyabet berbagai penghargaan baik di dalam maupun di luar negeri. Pada tahun 1995 MLTR kembali merilis album ketiga mereka yang bertitel "Played On Pepper" ,dan yang unik dari album ini adalah ada lagu yang pembuatan video klipnya bertempat di Bali. Dan pada tahun yang hampir bersamaan mereka kembali merilis album baru, kali ini bertitel "Paint My Love" sekaligus menjadi album yang paling laris sepanjang karir MLTR.Album berikutnya dirilis MLTR pada tahun 1997 dan bertitel "Nothing To Lose" ,setelah diluncurkannya album tersebut MLTR memutuskan untuk vakum sementara selama satu tahun. . Pada tahun 2000 berita yang mengejutkan pun terjadi sekaligus membuat kecewa fans MLTR dikarenakan bassis mereka "Soren Madsen" memutuskan untuk keluar dari MLTR .Keluarnya salah satu anggota tidak membuat MLTR menjadi goyah, hal ini dibuktikan dengan rilisnya album baru mereka yang bertitel "Blue Night" yang tak kalah dengan album-album sebelumnya terutama "Paint My Love". Meskipun saat ini hanya bertiga ,band ini masih sering tour di beberapa negara serta penampilan mereka pun tak kalah jika dibandingkan penampilan saat mereka masih berempat.

Biografi king of rock Elivs Presley

Elvis Aron Presley lahir 8 Januari 1935 di Tupelo, Mississippi adalah seorang penyanyi rock 'n' roll legendaris Amerika Serikat. Elvis juga dikenal dengan "The King" dan "The King of Rock 'n' Roll". Selain penyanyi, The King adalah seorang produser musik dan aktor. Berkat lagu-lagunya yang memadukan irama rock 'n' roll dengan lagu-lagu ballad, dunia rock 'n' roll memperoleh fondasi komersial yang selanjutnya dapat dikembangkan musisi rock 'n' roll penerusnya. Pada masa kejayaannya, konser-konser Elvis dihadiri penggemarnya (kebanyakan remaja) dalam jumlah yang sangat besar. Gaya, sifat, serta cara berpakaiannya menjadi simbol bagi musik rock 'n' roll dan banyak ditiru penggemarnya. Bahkan 4000 remaja Inggris menahbiskan Elvis sebagai raja trendsetter tata rambut sepanjang zaman. Biografi Elvis Presley Awal perkenalan Elvis dengan dunia rekaman di mulai saat musim panas 1953. Elvis membayar US$3,98 untuk merekam dua buah lagu di perusahaan Sun Studios sebagai hadiah ulang tahun bagi ibunya. Pendiri Sun, Sam Phillips, tertarik pada suaranya dan memanggilnya pada Juni 1954 untuk mengisi posisi penyanyi ballad yang sedang kosong. Tahun 1956 merupakan awal karir Elvis sebagai penyanyi profesional. Tanggal 27 Januari Elvis merilis single pertamanya Heartbreak Hotel, dibawah label RCA Victor Records. Tanggal 23 Maret, RCA merilis album pertama Elvis , bertajuk: ELVIS PRESLEY. Pada tahun yang sama, 16 November, film pertama Elvis, LOVE ME TENDER, diluncurkan. Film ini menuai banyak kritik, namun mendapat angka penjualan yang sangat baik. Secara keseluruhan Elvis tampil dalam 31 judul film. Hasil penjualan album perdana Elvis meledak menjelang akhir 1950-an dengan hit-hitnya, antara lain All Shook Up, (Let me be your) Teddy Bear dan I Need Your Love Tonight. Meskipun demikian, banyak kritikus tidak terkesan. Selain itu, penampilan Elvis di panggung banyak menuai kritik, karena dianggap sebagai pornografi. Bulan Desember 1957, Elvis dipanggil untuk ikut tugas militer dengan Angkatan Bersenjata AS. Ia resmi masuk Angkatan Advertisement Bersenjata pada 24 Maret 1958, kemudian ditugaskan di Jerman, dan dilepastugaskan dengan hormat dua tahun kemudian. Sekembalinya dari wajib militer, karir musiknya sempat meredup akibat "diganggu" profesi lainnya sebagai aktor dan hilangnya peranan dia dalam memilih jenis lagu yang ia mainkan. Selain itu, terjadi kebangkitan musik Britania/Inggris (British Invasion; The Beatles, The Rolling Stones, dan lain-lain). Elvis melakukan comeback, yang sukses melalui penampilan televisi pada 3 Desember 1968 berjudul '68 Comeback Special. Karir musiknya kembali bersinar setelah ia mendapatkan kesempatan dalam acara tersebut untuk bermain dalam jalur yang paling ia sukai, rock 'n' roll. Pada tahun berikutnya, Elvis memulai penampilan live yang laris di berbagai tempat, diawali dari Las Vegas dan berlanjut negara-negara bagian lainnya di Amerika Serikat. Antara tahun 1969 dan 1977, The King of Rock 'n' Roll tampil dalam 1.000 acara yang tiketnya terjual habis. Akibat kecanduan obat-obat dokter seperti obat tidur, kesehatan dan penampilannya mengalami penurunan sekitar pertengahan 1970-an. The King tampil untuk terakhir kalinya dalam sebuah konser di Market Square Arena di Indianapolis, Indiana tanggal 26 Juni 1977. Pada 16 Agustus 1977, Elvis ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Graceland, Memphis akibat serangan jantung. Saat itu ia berusia 42 tahun. penyebab kematiannya hampir sama dengan Michael jackson yang meninggal akibat serangan jantung.

biografi Steve Vai gitaris dengan teknik yang paling inovatif

Pada artikel sebelumnya kami membahas seorang gitaris yang digadang-gadang sebagai dewanya teknik Alternate Picking yaitu Paul Gilbert, maka untuk artikel kali ini mari kita juga menyimak gitaris lainnya yang sama-sama merupakan dewa gitar dunia yaitu master Steve Vai. Jika anda seorang gitaris terutama yang bergenre rock dan cenderung lebih suka musik-musik rock di era 80-90an sudah pasti anda sangat mengenal gitaris yang satu ini. Steve Vai adalah seorang dewa gitar yang bisa dibilang teramat sangat jenius, karena jika dilihat dari instrumen solo gitar yang beliau ciptakan akan terdengar sangat unik dan berbeda dengan beat-beat lagu-lagu rock pada umumnya. Terlebih lagi menurut kami Steve Vai juga bisa dibilang memiliki teknik gitar yang paling inovatif sehingga akan membuat kita sangat terpukau ketika melihat dan mendengar live dari gitaris yang satu ini. Bahkan selain menonjolkan dari segi teknik permainan gitar, alunan harmonisasi nada-nada gitar yang beliau mainkan juga terdengar sangat unik dan khas ala master Steve Vai. Kabarnya Steve Vai juga pernah berguru kepada sang gitaris berkepala pelontos yaitu Joe Satriani, namun jika kita menyimak dari kedua gitaris tersebut memang terlihat memiliki karakter yang berbeda satu sama lain yang masing-masing tentu saja juga memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Selain itu kabar lain juga menyebutkan jika beliau juga terpengaruh oleh seorang komposer berkebangsaan Amerika yang bernama Frank Zappa. Selain permainan gitar dan musik rock yang sangat unik, Steve Vai juga memiliki ciri khas tersendiri dari gitar yang sering beliau gunakan yaitu sebuah gitar dari Ibanez dengan seri JEM yang terlihat garang namun juga sangat anggun. Gitar tersebut memang sangat menarik simak saja pada bagian Fingerboard yang terdapat corak daun-daun yang menyelimuti bagian tersebut, beserta bagian bodi yang berlubang yang bisa difungsikan untuk memegang gitar agar lebih mudah. Jika anda ingin tahu lebih jauh mengenai Steve Vai, berikut adalah sedikit ulasan mengenai biografinya. Steve Vai terlahir pada tanggal 6 Juni 1960 di kota New York, dan sudah belajar piano sejak usia 6 tahun, kemudian selang 4 tahun beliau juga belajar alat musik akordeon, hingga akhirnya pada usianya yang menginjak umur 13 tahun beliau belajar Gitar. Sebelum solo karir Steve Vai juga pernah bergabung dengan band-band besar legendaris seperti Alcatrazz, David Lee Roth, dan juga Whitesnake. Sedangkan beberapa album solo yang beliau luncurkan yang sangat tersohor diantaranya adalah Passion and Warfare yang dirilis pada tahun 1990, Alien Love Secrets yang dirilis tahun 1995, Flex-Able Leftovers(1984), Fire Garden(1996), Ultra Zone(1999), The Seventh Song(2001), dan lain-lain. Steve Vai juga pernah bergabung dengan G3 yang merupakan 3 dewa gitar dunia bersama dengan Joe Satriani. Bahkan bisa dibilang proyek ini sebagai suatu gebrakan dalam dunia gitar, karena mendapat apresiasi yang sangat baik dari para gitaris-gitaris dari seluruh dunia. Selain itu belakangan ini solo karir Steve Vai juga sering didukung oleh sang basis legendaris dunia yaitu Billy Sheehan yang tentu saja juga akan memberikan warna baru tersendiri.

Biografi Iwan Fals-Jejak musik Iwan Fals

Jejak Rekam Iwan Fals Lelaki bernama asli Virgiawan Listanto lahir di Jakarta, 3 September 1961 yang kemudian dipanggil Iwan Fals adalah anak dari pasangan Haryoso (ayah, almarhum) dan Lies (ibu). Menurut cerita ibunya ketika berumur bulanan setiap kali mendengar suara adzan magrib selalu menangis. Semasa kecilnya Iwan Fals pernah sekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI selama 8 bulan. Waktu pulang dari Jeddah ketika musim haji di saat kebanyakan orang membawa air zam-zam Iwan kecil menenteng gitar kesayangannya. Dalam perjalanan pesawat dari Jeddah ke Indonesia seorang pramugari menghampirinya dan meminjam gitar. Tapi begitu baru akan memainkan pramugari itu heran karena suara gitar fals. Waktu itu Iwan Fals belum bisa nyetem gitar. Pramugari itu membetulkan dan mengajari memainkan lagu Blowing in the Wind milik Bob Dylan. Dari kecil Iwan Fals gemar olah raga. Iwan Fals aktif di bidang beladiri karate, silat, yudo, dan jenis olahraga yang lain seperti sepakbola, basket, dan volly. Di bidang olahraga Iwan Fals sempat berprestasi. Pernah Juara II Karate Tingkat Nasional. Pada tahun 1989 Juara IV Karate Tingkat Nasional. Iwan Fals juga sempat melatih karate di STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Tapi ternyata musik menjadi pilihan. Musik adalah olah rasa. Iwan Fals menghilangkan filosofi menang-kalah. Terjun di dunia olah raga selalu saja ada menang-kalah. Perjalanan karir musik Iwan Fals dimulai ketika sekolah di Bandung. Iwan Fals mulai ngamen saat duduk di bangku SMP. Perhatian lebih banyak tercurah pada gitar. Teman-teman Iwan Fals biasanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones tetapi Iwan Fals lebih memilih memainkan lagu sendiri. Dengan memegang prinsip hidup mengalir dan memandang hidup dengan sederhana maka tercipta lagu-lagu yang liriknya lucu, humor, bercanda-canda, membuat orang bahagia. Jelek-jelek yang penting lagu ciptaan sendiri, ujar Iwan Fals. Kalau ada hajatan, kawinan, atau sunatan, Iwan Fals datang untuk menyanyi. Dulu yang menemaninya adalah Engkus seorang tukang bengkel sepeda motor. Karena di bengkel selalu banyak pengunjung maka Engkus tahu jika ada orang yang punya hajatan. Bambang Bule dari Jakarta datang ke Bandung mencari tahu keberadaan Iwan Fals. Beliau datang membawa tawaran rekaman karena sebelumnya mendengar Iwan Fals dari Radio 8 EH milik ITB. Mahasiswa ITB aktif berdemonstrasi sering mengajak Iwan Fals di mimbar mahasiswa. Saat itu Iwan Fals masih sekolah di SMAK BPK Bandung. Bambang Bule berhasil bertemu Iwan Fals. Bermodalkan uang hasil menjual sepeda motor untuk membuat master, Iwan Fals bersama Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul memutuskan rekaman di Istana Music Records Jakarta. Rekaman Amburadul ternyata kasetnya tidak laku. Iwan Fals ngamen lagi dan kadang-kadang ikut festival. Setelah meraih juara di festival musik country , Iwan Fals mengikuti festival lagu humor yang diselenggarakan Lembaga Humor Indonesia. Oleh Arwah Setiawan (almarhum) lagu-lagu humor Iwan Fals lalu direkam, diproduseri Handoko. Nama perusahaannya ABC Records. Rekaman ramai-ramai bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip. Tetapi rekaman ini pun tidak sukses tetap minoritas dinikmati kalangan tertentu seperti anak-anak muda. Akhirnya Iwan Fals rekaman di Musica Studio dan musik Iwan Fals mulai digarap serius. Album Sarjana Muda misalnya, musiknya ditangani Willy Soemantri. Meski sudah rekaman dan kaset cukup laku tetapi kebanyakan orang hanya tahu nama tidak kenal wajah. Iwan Fals tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan Fals mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Iwan Fals berhenti ngamen setelah lahir anak kedua, Cikal yang lahir tahun 1985. Kemudian masuk televisi setelah tahun 1987 dan Lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Iwan Fals memiliki kepekaan, lembut, dan mudah tersentuh oleh potret kehidupan di sekitarnya. Iwan Fals menulis syair dengan kedalaman hati. Kebenaran ada di hati dan masuklah sampai ruang terdalam maka dengarkanlah suara beningnya. Suara hati lebih jujur dan bebas mengekspresikan diri. Bagi Iwan Fals, menulis syair adalah rutinitas. Ibarat petani dari subuh dia bangun ambil pacul langsung pergi ke sawah dan mencangkul. Tidak pernah berpikir harus mencangkul yang mana dan tidak pernah berpikir mau tumbuh atau bahkan terserang hama. Begitupun Iwan Fals dalam menulis syair, tidak mesti menunggu mood. Yang Iwan Fals lakukan ambil gitar, memetik gitar, bernyanyi dan entah seperti apa jadinya. Selama Orde Baru, ada beberapa jadwal konser Iwan Fals yang dilarang dan dibatalkan oleh pihak keamanan karena lirik-lirik lagunya yang kritis, demonstratif, dan membangkitkan perlawanan massif. Ketika Sofyan Ali menggagas rencana tour 100 kota di seluruh Indonesia terhalang oleh pembatalan izin secara tiba-tiba oleh kepolisian. Padahal seluruh perlengkapan, personel, seluruh persiapan konser sudah matang, dan sudah berada di lokasi konser Palembang. Akhirnya seluruh rangkaian tour 100 kota dibatalkan. Pada perjalanan panggung musik yang memarginalkan diri Iwan Fals, ada sedikit cahaya terang saat Iwan Fals menemukan ruang ekspresi dalam berkesenian di Bengkel Teater WS Rendra. Di sini tercipta media transformasi pemikiran kebudayaan untuk menambah wawasan dan berkarya maka terbentuklah Swami. Iwan Fals bertemu dengan Naniel, Sawung Djabo, Inisisri, Toto Tewel, Jerry, Tates, dan Cok Rampal maka lahirlah Swami yang namanya di ambil dari keadaan personil-personil berstatus sebagai suami dari masing-masing istri mereka. Saat bergabung dengan Swami nama Iwan Fals semakin mencuat dengan mencetak hits sangat fenomenal, Bento dan Bongkar. Perjalanan musik Iwan Fals terus berlanjut ketika Kantata Takwa pada tahun 1990 merilis album. Kantata Takwa, adalah sebuah proses interaksi individu-individu berkarakter yang dipayungi WS.Rendra (penulis sajak / lirik), Setiawan Djody (fasilitator), Jocky Suryo Prayogo (arranger / keyboard), Donny Fatah (bassis), Inisisri (drumer / perkusi) dan Sawung Djabo - Iwan Fals (pencipta lagu / penyanyi). Mengamati perjalanan musik dan karya Iwan Fals sangat menarik untuk dikaji dan dibicarakan. Iwan Fals mengalami metamorfosis maka syair yang ada dari awal kelahirannya hingga sekarang sangat sarat dengan warna-warni kehidupan. Bisa dikatakan Iwan Fals tidak hanya kritis tetapi juga humanis, patriotis, humoris, romantis, filosofis bahkan agamis sehingga warnanya beraneka ragam namun tetap berkarakter sebagai Iwan Fals yang kita kenal saat ini. Iwan Fals dan Keluarga Iwan Fals menikah dengan Rosana atau yang akrab disapa Mbak Yos. Dari pernikahan ini Iwan Fals dianugerahi tiga orang anak yaitu Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae dan Raya Rambu Rabbani. Nama yang kedengaran unik namun memiliki arti. Dan setiap nama anaknya selalu ada nama Rambu yang artinya tanda atau petunjuk, maksudnya supaya mereka menjadi tanda atau petunjuk bagi dirinya maupun bagi kehidupan orang-orang sekitarnya. Galang Rambu Anarki adalah nama pilihan. Sebelumnya neneknya (Ibu Lies) memberi nama Galang Rambu Al Amin. Mba Yos memberi nama Galang Rambu Lanang (Lanang adalah Bahawa Jawa, artinya laki-laki). Galang adalah nama sebuah pulau pengungsian di Vietnam yang bermakna tempat bernaung atau tempat menampung. Galang Rambu Anarki tumbuh menjadi anak lelaki yang mudah bergaul, memiliki kepekaan sosial, memanusiakan orang, mudah bergaul sehingga menurut pengakuan Mbak Yos di rumahnya sering berkumpul setiap harinya sekitar 10 sampai 15 orang teman-temannya Galang. Anarki artinya saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Nama Galang dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini , yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981). Galang mengikuti jejak ayahnya sebagai musisi. Galang bergabung sebagai gitaris dalam kelompok musik Bunga. Namun Galang begitu cepat berlalu menghiasi kebahagiaan hidup. Pada tanggal 25 April 1997 Galang meninggal dunia. Iwan Fals sejak itu cukup lama menghilang dari dunia musik. Iwan Fals mulai aktif lagi pada tahun 2002 dengan menciptakan album yang bertajuk Suara Hati. Di dalam album ini ada lagu yang bercerita tentang keikhlasan menghadapi kenyataan kepergian Galang yang berjudul Hadapi Saja. Dalam lagu ini Mbak Yos juga ikut menyumbangkan suaranya. Atas nama cinta, Mbak Yos berusaha selalu hadir menemani Iwan Fals. Annisa Cikal Rambu Basae atau dikenal dengan panggilan Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Annisa artinya wanita. Cikal adalah tunas. Basae adalah penggempur benteng. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Lirik lagu ini cukup kritis dan perusahaan rekaman batal menyertakannya. Namun ada kesamaan antara lagu Galang Rambu Anarki dan Annisa yaitu pada bait terakhir yang berbunyi : Cepatlah besar matahariku menangis yang keras janganlah ragu tinjulah congkaknya dunia buah hatiku doa kami di nadimu. Cepatlah besar matahariku menangis yang keras janganlah ragu hantamlah sombongnya dunia buah hatiku doa kami di nadimu. Pada tahun 2007 Cikal turut serta mengelola manajemen Iwan Fals sebagai Direktur PT Tiga Rambu. Pekerjaannya ini membuat Cikal lebih fokus mengurus perusahaan maka tak heran jika Cikal selalu hadir dalam setiap kesempatan tour Iwan Fals. Cikal menikmati pekerjaan ini karena lahir dari musik dan besar dari musik maka kehidupan Cikal tak bisa lepas dari musik. Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals diberikan anugerah yakni lahir seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Raya adalah sebuah jalan besar. Rabbani adalah karena Allah semata. Saat itu usia Mbak Yos mengandung Raya adalah 42 tahun. Kehadiran Raya ini seakan jawaban rahasia Illahi dan memberi inspirasi dalam perjalanan karir Iwan Fals selanjutnya. Menurut pengakuan Mbak Yos, putra bungsunya itu sempat bertanya kenapa dirinya tidak dibuatkan lagu seperti kedua kakaknya. Sebab, selama ini ia hanya mendengarkan lagu Cikal dan Galang Rambu Anarki yang diciptakan Iwan Fals untuk kedua kakaknya. Nama Raya sebagai putra ketiga dikukuhkan menjadi judul untuk album terbaru Iwan Fals. Menuju Nyanyian Raya Pikiran-pikiran gila orang-orang berjiwa sehat adalah sosok manusia gila yang bisa merubah dunia. Manusia gila bukan berarti sakit jiwa tetapi manusia berakal sehat berhati sehat dan memiliki mimpi. Mimpi besar Iwan Fals adalah menjawab dan membuktikan bahwa dirinya pantas disebut legenda dengan mengumpulkan 4 juta penonton bernyanyi bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya. Cita-cita mulia ini adalahmovement, mengajak masyarakat Indonesia untuk berani memberikan inspirasi, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Ide gila ini direspon oleh Net TV. Net TV beriringan dan menjadi sejalan dengan impian Iwan Fals untuk mewujudkan cita-cita bersama ini. Konser Suara Untuk Negeri ini adalah perjalanan menuju Nyanyian Raya. Puncak dari rangkaian konser Iwan Fals Suara Untuk Negeri adalah konser besar Iwan Fals bertajuk Nyanyian Raya, yang akan diselenggarakan segera setelah Pemilu Presiden 2014. Dan dalam konser tersebut, menjadi pembuktian kepada dunia pemecahan rekor Guinness Book of World Record yang berskala internasional. Masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi secara langsung dalam Net Movement dengan datang ke konser Iwan Fals Suara Untuk Negeri, yang diadakan di 4 kota di Indonesia yaitu Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya. Konser adalah silaturahmi dan kehadiran anda di sana siapapun anda dan dari manapun anda akan menjadi satu jalinan rasa yakni satu hati satu jiwa satu nusa satu bangsa. Silaturahmi adalah kekuatan dan kita akan menjadi pelaku sejarah. *sr Bandung, (21/4/14)

biografi Billy Sheehan -bassist mr.big

Tidak seperti seorang bassist kelompok Jazz, seorang bassist band rock biasanya kurang mendapat perhatian dari audiens-nya. Padahal rata-rata band rock juga punya bassist-bassist yang canggih, yang tidak hanya mampu mengawal ritme melainkan mampu memberi warna pada musik olahan kelompoknya. Sejarah musik rock memang pernah mencatat beberapa nama kondang. Namun bila dibandingkan dengan popularitas personil lain, terutama gitaris atau vokalisnya, seorang bassist kelompok musik rock jarang mendapat ekspos. Dari tahun 1970-an, ranah musik rock sempat mencuatkan nama John Entwistle. Tapi tetap saja, ia kalah pamor dari Pete Townsend, rekannya yang gitaris di The Who. Seangkatan dengan Enwistle ada juga John Paul Jones dari Led Zeppelin. Tapi meskipun permainannya handal dan skill-nya matang, tetap saja ia berada dibawah popularitas Jimi Page yang gitaris atau bahkan John Bonham, sang penabuh drum. Memang, tidak semua bassist handal kalah pamor dari instrumentalis lainnya. Diantara mereka yang sedikit itu, terdapat nama : Geddy Lee (Rush), Paul McCartney (The Beatles), juga Gordon Summer a.k.a Sting dari The Police. Hanya saja, banyak juga yang bilang, popularitas mereka itu dikarenakan selain bermain bass, merekapun memang nyambi atau jadi lead-vocalist kelompoknya. Lantas, apakah ada bassist yang benar-benar murni bermain bass, handal permainannya, menonjol karakternya, sehingga punya pamor dan sama-sama populer dengan instrumentalis lainnya ? Mereka yang beranjak remaja pada awal 90-an, terutama mereka yang berasal dari Indonesia, akan menjawab satu nama saja : Billy Sheehan dari kelompok Mr.Big, ketika disodori pertanyaan diatas. Bassist yang tahun 2009 ini memasuki usia 56 tahun itu, memang tak punya tanding dalam hal kesetaraan skill dan popularitas dari bassist-bassist kelompok musik rock lain pada awal 90-an. Di era kejayaan Hard Rock, Heavy Metal, Glam Rock dan Trash Metal tersebut, memang ada nama-nama bassist rock handal seperti : James LoMenzo (White Lion), David Ellefson (Megadeth), Billy Gould (Faith No More), Jason Newsted (Metallica), Brian Wheat (Tesla), Alec Jon Such (Bon Jovi) atau Nikki Sixx (Motley Crue). Tak ada satupun yang mampu menyetarakan antara skill dan pamor, atau antara karakter dan derajat kepopulerannya dengan personil satu kelompok, dibandingkan Billy Sheehan. Kalaupun ada yang bilang Nikki Sixx juga punya derajat kepopuleran yang sama, namun itu lebih karena penampilan dan sensasi kehidupan pribadi para punggawa Motley Crue, yang memang hingga detik ini menyandang citra :“Bad Boys”. Billy Sheehan jelas berbeda dari Nikki Sixx. Billy populer karena skill dan teknik-nya yang dikenal publik rock sebagai teknik “Lead-Bass”, sampai-sampai karena kehandalannya tersebut ia punya pamor sejajar dengan rekannya di Mr.Big, Paul Gilbert, yang juga tercatat dalam sejarah rock sebagai salah seorang guitar virtuoso. Bahkan, dibanding Eric Martin, sang vokalis dan frontliner Mr.Big, polling salah sebuah majalah online, Rocka-Rolla, menunjukkan : Billy lebih identik dengan Mr.Big dan juga lebih populer. Padahal, lazimnya dalam sebuah kelompok musik, pamor seorang vokalis mengalahkan pamor personil lainnya. ** Sebagaimana rata-rata musisi bass kenamaan, Billy Sheehan berkenalan dengan musik lewat perantara gitar akustik. Penganut kepercayaan Scientology ini, secara intensif meminjam gitar akustik mirip saudarinya, yang kebetulan jarang dimainkan. Disaat merasa sudah terampil memainkan gitar akustik, Billy mengutarakan niatnya kepada sang nenek, untuk membeli sepucuk gitar elektrik. Hasrat penggemar berat Jimi Hendrix ini ditolak mentah-mentah oleh sang nenek, empu dari rumah tempat Billy menghabiskan masa kecil menuju remajanya. Billy muda yang kendati menggandrungi musik rock namun sangat menghormati orangtua ini, dengan sukarela mengurungkan niatnya, apalagi setelah sang nenek menghardik,”Kalau kamu mau menyimpan gitar listrik di rumah ini, maka langkahi dulu mayat saya !” Selama sang nenek hidup, kenang Billy Sheehan,”...selama itu pula aku menahan niatku membeli gitar listrik.” Tak lama setelah kejadian yang sangat berkesan di hati Billy itu, sang nenekpun meninggal dunia. Sedikit satir dan ironis memang, ketika Billy menggunakan beberapa lembar uang asuransi jiwa sang nenek, untuk membeli gitar listrik pertamanya. Namun tak lama dari itu juga, Billy terpikat model Fender Precision Bass yang digunakan Tim Bogert, bassist senior dari kelompok Vanilla Fudges. Dengan modal sepucuk gitar listrik bekas, ditambah sisa uang asuransi jiwa sang nenek, Billy membeli sepucuk bass elektrik merk Hagstrom yang menurutnya mirip dengan bass milik Tim Bogert, namun sedikit lebih murah harganya. Ketika jari-jarinya kian kuat dan skill-nya kian mumpuni, Billy membentuk kelompok rock berformat trio bernama Talas, bersama dua rekannya sesama musisi berbakat NYC : Dave Constantino dan Paul Varga. Dave adalah salah seorang gitaris Blues Rock yang sangat disegani di New York bagian barat, terutama setelah ia merilis hits regional, “A Thing Of The Past”, bersama kelompok pertamanya The Tweed, pada tahun 1967. Paul Varga, drummer Talas, juga dikenal sebagai musisi berbakat yang tersohor diseantero regional sebagai “Keith Moon From Western New York”. Trio ini sempat menelurkan dua album yang terhitung sukses untuk lokal Amerika Serikat. Hits yang melegenda di scene Western New York dari dua album mereka itu diantaranya adalah : “See Saw”, “My Little Girl”, “Thickhead” dan “Any Other Day”. Sukses lokal Talas membawa mereka tampil sebagai opening act dari band-band yang lebih senior dan punya reputasi internasional. Diantara band-band yang pernah menggunakan Talas sebagai band pembuka adalah Aerosmith, Manfred Mann, gitaris blues Pat Travers, dan grup proyek solo Joe Perry, gitaris Aerosmith. Kiprah Talas yang bisa dibilang menjadi jalan pembuka bagi Billy Sheehan, dalam mencapai puncak kariernya sebagai salah satu bassist terbaik di dunia adalah, terpilihnya Talas sebagai grup pembuka tour Van Halen. Momen tersebut digunakan oleh Billy untuk menyerap energi kreatif para personil Van Halen, yang memang terdiri dari instrumentalis dan entertainer berbakat. Saat itu, Billy kerap berdialog dan memerhatikan cara-cara Eddie Van Halen, gitaris Van Halen, dalam menguasai instrumen dan merancang aransemen musik. Billy sering juga bertukar pikiran dengan David Lee Roth, vokalis Van Halen, yang kelak tercatat sebagai salah satu vokalis rock dengan performa terbaik di dunia. Pengalaman bersama Van Halen-lah yang kemudian membuat bassist jangkung berjuluk “Billy Boy” ini, punya karakter berbeda dari rata-rata bassist rock sebelumnya, sejamannya ataupun sesudahnya. Differensiasi dan ciri pertama yang membuat Billy bisa dibilang lebih unggul dari bassist rock lainnya adalah : repertoarnya yang mampu mengawinkan unsur perkusif dengan melodik (chording). Sementara bassist yang tenar sebelum dan sesudah Billy, kebanyakan hanya menggarap atau terpatok pada unsur bassist sebagai pengawal ritem yang perkusif. Ciri kedua yang membuat penggemar berat Jimi Hendrix ini layak disebut sebagai bassist virtuoso adalah : kepiawaiannya memainkan teknik two-handed tapping, yang sebelumnya hanya dikenal atau digunakan sebagai teknik permainan gitar elektrik. Bila Eddie Van Halen yang gitaris mengembangkan teknik ini dari Jimi Page, maka Billy mengembangkan teknik two-handed tapping for bassist ini dari Billy Gibbons, gitaris ZZ Top. Selain dua keunggulan tersebut, kepiawaian Billy diindikatori oleh kehandalannya dalam menerapkan teknik three-finger picking dalam mencabik dawai bass-nya. Ia juga, berbeda dengan bassist-bassist lain, kerap menyajikan sound feedback yang terkontrol, terutama dalam aksi-aksinya diatas pentas. Serupa dengan teknik two-handed tapping, kontrol feedback inipun sebelumnya hanya digunakan oleh para gitaris, bukan para pemain bass. Kehandalan Billy yang terdokumentasi dalam album, video maupun aksi pentas grup-grup yang pernah diperkuatnya seperti Talas, David Lee Roth Band, Mr.Big dan Niacin, membuat ia berkali menduduki peringkat teratas dalam polling “Best Rock Bass Player” majalah bergengsi Guitar Player. Tak tanggung-tanggung, Billy lima kali terpilih sebagai “Best Rock Bass Player”, dari Readers Poll majalah tersebut. Prestasi itu, dalam sejarah Readers Poll yang diselenggarakan Guitar Player, hanya bisa disamai oleh para legenda rock lainnya, seperti : Jimi Hendrix, Paul McCartney, Geddy Lee bassist Rush, dan Eddie Van Halen. Disamping penghargaan Guitar Player, pada 27 Januari 1999, Billy mencetak tangan dan membubuhkan tandatangannya pada media handprints Hollywood Rockwalk yang terletak di bagian Guitar Center, Hollywood, Los Angeles. Reputasi Billy tidak hanya dihargai oleh publik Amerika saja. Majalah Player Magazine, juga majalah heavy metal nomor 1 di Jepang, Burrn !, sempat memberikan penghargaan serupa pasca penyelenggaraan Readers Poll untuk bassist rock terbaik. Billy bahkan sempat diundang juga untuk menerima penghargaan khusus dari insan musik Jepang, berikut penampilan spesial di Budokan Arena, Tokyo, sebuah balai konvensi yang kerap dianggap sebagai tempat penahbisan para seniman, khususnya musisi ternama untuk Asia dan Eropa. ** Setelah karier gemilangnya sebagai instrumentalis di era 80 awal hingga 90 akhir, Billy Sheehan menapaki kariernya di era millenium dengan penampilannya bersama Mr.Big, dihadapan 40.000 audiens yang memadati Osaka Dome, Jepang. Setelah konser yang rekamannya menjadi salah satu best-selling album di era millenium awal itu, Billy mengemas semua talenta, skill dan pengalamannya dalam solo album pertamanya, Compression, yang dirilis pada 25 April 2001. Billy menulis lagu, bernyanyi, memainkan gitar 12-senar juga gitar 6-senar, memainkan bass, serta merancang aransemen perkusi menggunakan software drum programming. Kejutan di album ini, selain materi solo album yang mengetengahkan sisi personal Billy secara total, adalah penampilan Steve Vai dan Terry Bozio dalam lagu “Chameleon”. Hal ini menjadi teramat istimewa bagi para penggemar dan kritikus musik, mengingat momen kolaborasi Billy dan Stevie pada nomor “Chameleon” itu, adalah kolaborasi pertama setelah mereka berpisah dari David Lee Roth Band. Kiprah solo Billy tidak menyurutkan niatnya untuk terus eksis bersama dua kelompok yang dibesarkannya, Mr.Big yang beraliran Rock dan Niacin yang beraliran Jazz. Hasrat Billy untuk memainkan sesuatu yang berbeda dan mencoba sesuatu yang baru selama ia mampu mencabik dawai bass-nya, terus terpelihara walaupun ia kini telah menjejak usia 56 tahun. Bersama Niacin-nya, Billy bahkan terus berkreasi untuk menciptakan sebuah New Musical Movement. Dengan dibantu oleh Dennis Chamber, maestro jazz drumming yang terkenal karena skill dan reputasinya di kelompok Funkadelic, Steely Dan dan Mahavishnu Orchestra, dan personil Niacin lainnya, kibordis John Novello, Billy Sheehan masih terus bereksperimen dan meliarkan akal kreatifitasnya

Biografi Jimi Hendrix gitaris dunia

Johnny Allen Hendricks atau Jimi Hendrix lahir di King Country Hospital, Seattle, Washington pada 27 November 1942, Ia putra sulung pasangan Alex Hendricks yang Afro-Amerika Meksiko dan Lucille, seorang Indian Cherokee. Nama itu merupakan pemberian ibunya, yang kemudian diubah oleh sang ayah menjadi James Marshall Hendricks pada saat Hendrix kecil berusia 4 tahun. Kedua orangtuanya kemudian berpisah saat Jimi berumur tiga tahun. Ayahnya Alex yang bekerja sebagai tukang sapu, menghidupi keluarganya dengan susah payah. Jimi kecil pun sering membantu ayahnya menyapu, dan dengan sapu itulah ia pertama kali bergaya bak seorang gitaris. Ia sering menirukan gaya duckwalk khas Chuck Berry. Sang ayah ternyata sering memperhatikan sikap puteranya. Pada 1952, saat Jimi berusia 10 tahun, sang ibu wafat. Hal ini membuat Jimi sangat terpukul dan menjadi anak yang pemurung. Alex sebagai seorang penganut agama yang taat, mengajarinya untuk tabah. Ia sering mengajak Jimi ke gereja dan ikut dalam paduan suara. Tetapi itu rupanya belum cukup untuk menghibur Jimi. Karena kasihan melihat Jimi yang tak kunjung berhenti bersedih, ayahnya membelikan Jimi sebuah gitar akustik sebagai hadiah ulang tahun ke-12. Gitar itu dibeli dari seorang kawan ayahnya itu seharga 5 dollar. Gitar itu kemudian dibalik susunan senarnya oleh Jimi yang kidal, sehingga ia dapat memainkan gitarnya dengan tangan kiri memetik senar, sedangkan yang kanan menari di atas fretboard. Dengan bermain gitar, Jimi mulai dapat melupakan kepedihan ditinggal ibunya. Apalagi tiga bulan kemudian, Jimi dibelikan lagi sebuah gitar listrik Supro Ozark 160S oleh Alex. Eksplorasi musiknya pun menjadi lebih luas dengan gitar tersebut dan Jimi membentuk bandnya yang pertama Velvetone. Sepanjang masa remaja itulah Jimi terus berlatih memainkan gitar. Ia sempat dikeluarkan dari sekolahnya Garfield High School gara-gara kebandelannya mengganggu para ceweq. Setelah putus sekolah, ia malah bisa lebih konsen membantu sang ayah. Dan tentunya ia juga lebih banyak mempunyai waktu untuk mengulik gitar. Jimi punya kegemaran mendengarkan album milik musisi blues beken seperti B.B. King, Elmore James dan Muddy Waters, ataupun para rock n' roller seperti Chuck Berry dan Eddie Cochran. Lagu 'Rock And Roll Music' dari Chuck Berry termasuk lagu yang paling sering dibawakan Hendrix. Bahkan kemudian B.B. King memberi penghormatan kepadanya dengan mengabadikan nama ibu Hendrix, Lucille pada gitar Gibsonnya. Jimi mulai berkarir di musik tahun 1960, saat ia menjadi anggota sebuah band bernama Rocking Kings dan mulai sering manggung di tempat konser seputar Seattle. Walaupun sudah mulai menarik perhatian para pencinta musik, ia tampaknya belum bisa menunjukkan totalitasnya karena setahun kemudian ia malah kena wajib militer dan bergabung dengan angkatan darat di Fort Ord, California. Kemudian ia ditempatkan di 101st Airborne Paratroopers di Fort Campbell, Kentucky sebagai pasukan penerjun. Saat inilah ia bertemu dengan Billy Cox, seorang pemain bass berkulit hitam yang cukup disegani di kalangan musisi blues pada saat itu. Mereka sempat bermain di dalam band angkatan. Dikarenakan cedera pergelangan kaki saat penerjunan yang ke- 26 kalinya, Hendrix kemudian diminta meninggalkan angkatan. Hikmah dari kejadian ini ---seperti kemudian dikemukakan Hendrix --- adalah ia jadi tidak perlu ikut dalam perang Vietnam yang meletus beberapa tahun kemudian. Saat itulah ia kembali bergabung dengan bekas teman-teman bandnya dan membentuk Bob Fisher & The Barnevilles. Mereka kemudian menjadi band pembuka untuk beberapa musisi untuk tour Amerika sebelum Hendrix kemudian pindah ke Vancouver, Kanada. Tahun 1963, Hendrix pindah lagi ke Tennessee, dan di kampungnya Elvis Presley ini, ia bermain dengan sederet nama top waktu itu seperti Little Richard, Hank Ballard dan The Supremes. Ia juga ikutan di dua single-nya Lonnie Youngblood. Sayang, ia tidak sempat membuat kerja sama dengan Elvis. Tetapi ia sering menampilkan hit dari sang raja itu, yaitu 'Hound Dog' dan bahkan sempat pula merekamnya. Tentunya dengan versinya sendiri yang penuh teriakan dan geraman terutama di bagian chorus-nya. Merasa kurang bisa mengembangkan karirnya, Hendrix pindah lagi dan kali ini ke New York. Di kota Big Apple itu, ia bermain bersama dengan Isley Brothers, sepanjang tahun 1964, termasuk untuk rekamannya di studio. Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi soul Curtis Knight. Knight kemudian menulis lagu 'Ballad Of Jimi' yang ditulisnya pada 1965, setelah Jimi berkata padanya bahwa ia (Jimi) akan mati lima tahun lagi. Tahun itu juga Hendrix menjadi anggota band pendamping Little Richard dan sering berkeliling di panggung- panggung seputar New York, salah satunya adalah Paramount Theater. Sebagai musisi pendukung, tentu saja Hendrix kurang dapat mengekspos kemampuannya bermain gitar secara maksimal. Bahkan Little Richard pernah menyuruhnya melepas pakaiannya yang dinilai terlalu mencolok. Dan menggantinya dengan pakaian yang sudah dipersiapkan bagi musisi pengiring. Menjadi orang kedua tentunya bukanlah harapan Hendrix. Tidak bisa menonjolkan diri dan dengan bayaran kecil membuatnya tertekan. Suatu ketika ia berjalan-jalan bersama pacarnya Jeannette Jacobs, ia menunjuk pada baju-baju bagus di etalase sebuah toko. Ia bilang pada Jeannette, ”Jika saya terkenal nanti, saya akan belikan kamu baju seperti itu.” Jeannette tersenyum, tidak yakin hal itu akan jadi kenyataan. Karena saat itu Jimi sendiri hanya memiliki dua potong kemeja, dua celana dan sepasang sepatu butut. Pada tahun berikutnya 1966, Hendrix mulai menemukan jati dirinya yang sesungguhnya. Ia membangun bandnya sendiri, Jimmy James & The Blue Flames. Saat main di Café Wha! di Greenwich Village, New York pada bulan Juni, penampilannya dikagumi oleh Linda Keith. Linda yang pacar gitaris Rolling Stones, Keith Richards itu, tak lama kemudian mempertemukannya dengan bassis grup Inggris The Animals, Chas Chandler. Chandler pula yang mengusulkan mengganti nama Hendricks menjadi Hendrix. Ia kemudian mengajak Hendrix mengembangkan karir di London. Ke Inggris? Tempat para jawara gitar itu? Hendrix sempat ragu. Selain Keith Richards, di Inggris bercokol para gitaris hebat seperti George Harrison (The Beatles), Pete Townsend (The Who) dan tiga gitaris jebolan Yardbirds: Jimmy Page (Led Zeppelin), Jeff Beck dan Eric Clapton (Cream). Hendrix minder untuk bertemu dengan Richards dan yang lainnya. Tetapi bilang pada Chandler ia ingin juga bertemu dengan Clapton. “Tidak ada masalah dengan Richards,” kata Chandler. “Pacarnya sendiri yang merekomendasi kamu,” tambahnya. “Dan jika Clapton mendengarkan permainan kamu, maka dialah yang ingin bertemu kamu.” Chandler meyakinkan Hendrix. Dan walaupun membutuhkan waktu lima minggu untuk berpikir, ia pun akhirnya setuju. Maka, setelah mengurus berbagai macam keperluan, berangkatlah keduanya ke London. Setiba di London pada 24 September 1966, Hendrix yang sebenarnya masih ragu, diajak Chandler ke kafenya Zoot Money. Di kafe yang merupakan tempat nongkrong para musisi itu, Hendrix sempat ber-jam session dengan pemusik setempat. Akhirnya --- setelah bermain sekitar dua jam --- Hendrix menemukan kepercayaan dirinya dan merasa akan cocok berkarir di Inggris. Chandler kemudian mengajak Hendrix berkeliling dari tempat satu ke tempat lainnya. Ia yang cukup ngetop bersama The Animals, banyak kenal dengan para musisi dan pemilik klab. Hal ini banyak membantu Jimi mendapatkan kesempatan untuk manggung. Di klab Blaises tempat Hendrix bermain, ia dilihat oleh Johnny Hallyday yang saat itu merupakanpenyanyi top di Perancis. Ia kemudian bernegosiasi dengan Chandler membicarakan kemungkinan kerja sama. Akhirnya diperoleh kesepakatan yaitu, Hendrix akan membuka konser Johnny. Tetapi Hendrix merasa harus memiliki band sendiri. Di London, Chandler lalu mencarikan Hendrix dua 'pengawal' tangguh untuk posisi drums dan bass. Ia mendengar bahwa penggebuk drum Mitch Mitchell (lahir John Mitchell, 9 Juni 1947) keluar dari Georgie Fame's Blue Flames. Maka direkrutlah Mitchell mengisi posisi tersebut. Tinggal posisi pembetot bass yang masih lowong. Saat itulah, Noel Redding (lahir David Redding, 25 Desember 1945) yang mengikuti audisi untuk jadi gitaris The Animals, ditawari jadi pemain bass bersama Hendrix. Karena posisi gitaris dalam The Animals sudah terisi, dan menyadari persaingan sebagai pemain gitar terlalu ketat, ia setuju untuk jadi pemain bass dan menerima tawaran tersebut. Mitchell merupakan seorang aktor cilik untuk iklan TV, sebelum memutuskan menjadi musisi pada saat remaja. Ia sangat menyukai permainan drum dari Buddy Rich dan Gene Kruppa. Sedangkan Redding yang jebolan sekolah seni, pernah bermain dengan Modern Jazz Group dan Loving Kind. Pada September inilah Hendrix sebenarnya baru ikutan mengubah namanya dari Jimmy menjadi lebih sederhana, Jimi. Mereka bertiga membuat band Jimi Hendrix Experience yang kemudian melegenda. Itu terjadi pada Oktober 1966. Saat di mana karir Hendrix yang sesungguhnya baru dimulai. Penampilan pertama mereka adalah ketika menjadi band pembuka dari penyanyi Perancis Johnny Hallyday yang manggung di Paris Olympia pada tanggal 18 bulan yang sama. Tetapi demi penampilannya di Paris, Hendrix membutuhkan peralatan yang lebih hebat. Ia memerlukan ampli yang lebih besar dengan daya lebih kuat. Maka, Chandler pun menjual dua buah bass-nya --- Fender Precision dan Gibson EB ---untuk membeli Marshall Supro yang kemudian menjadi trademark-nya Hendrix. Sebulan kemudian mereka --- untuk pertama kali sejak bertrio --- masuk studio. Mereka merekam lagu 'Stone Free' ciptaan Hendrix dan 'Hey Joe' karya Billy Roberts dan pernah dinyanyikan oleh Tim Rose. Kedua lagu tersebut digarap di De Lane Lea Studio, London. Sayang ketika itu mereka masih sepi tawaran manggung. Sedangkan mereka harus membiayai hidup dan sewa studio. Sekali lagi Chandler harus merelakan koleksi bass-nya. Kali ini sebuah Fender Jazz Bass dan sebuah Fender Precision dilego. Ia pun bertekad, pengorbanan ini harus menghasilkan sesuatu yang hebat di kemudian hari. Harapan itu sedikit demi sedikit mulai terwujud. Pada November mereka bermain selama empat hari di Big Apple Club, Munich, Jerman. Mendapat bayaran 300 pounds, mereka mulai bisa membiayai hidup. Dan Chandler terus berusaha agar Jimi Hendrix Experience bisa lebih diliput oleh pers. Hendrix cs. mendapat kesempatan jumpa pers pertama pada tanggal 25 bulan itu juga. Bertempat di klab Bag O' Nails, London, mereka menampilkan repertoar yang biasa mereka bawakan. Termasuk tentu saja 'Hey Joe' dan 'Stonefree'. Kalangan pers menanggapi positif penampilan mereka. Memasuki Desember, Hendrix menandatangani kontrak empat tahun dengan Yameta Company, suatu perusahaan manajemen artis. Akhirnya single pertama 'Hey Joe' dirilis oleh Polydor setelah sebelumnya ditolak oleh Decca. Mereka bertiga lalu tampil di acara TV untuk pertama kalinya di penghujung tahun 1966 itu. Sayang pada malam Tahun Baru 1967, mereka tidak mendapat tawaran panggung. Untungnya, Redding mempunyai gagasan bagus. Ia mengajak Hendrix dan Mitchell bermain di kampung halamannya, Folkestone, sebuah kota kecil dekat London. Dan ia yang memiliki banyak kerabat di kota itu tanpa banyak kesulitan mendapatkan job. Mereka berangkat naik kereta di dalam cuaca dingin. Tetapi hal itu tidak membekukan semangat mereka tampil di kafe Tofts. Apalagi orangtua Noel juga menyediakan tempat menginap bagi mereka plus sang manajer. Penampilan mereka di kafe Tofts itu paling tidak cukup untuk menghibur diri mereka sendiri. Memasuki Januari 1967 keadaan sudah mulai membaik. Walaupun sempat 'terpaksa' bermain di klab-klab kecil seperti Ram Jam dan Ricky Tick, mereka ma-sih sering mendapat kesempatan tampil di Scotch of St.Thomas dan 7 ½ Club. Bahkan kadang di klab yang terletak di White Horse Street, Mayfair, London itu, penampilannya ditonton oleh musisi terkenal seperti Paul McCartney, Pete Townsend dan Mick Jagger. Bintang-bintang top itu ternyata menyukainya. Mereka sering bilang pada pers, bahwa mereka kagum pada penampilan Hendrix. Dan hal itu tentunya merupakan keuntungan publikasi yang besar bagi Hendrix dan dua sohibnya. Karena kala itu, penyataan dari para personel The Beatles, The Who dan Rolling Stones merupakan 'santapan wajib' yang harus diyakini oleh para pencinta musik di seluruh dunia. Akhir bulan itu, Jimi Hendrix Experience tampil di Saville Theater, London sebagai grup pembuka The Who. Kesempatan ini diperoleh juga atas permintaan Townsend. Tentu saja hal ini tidak disia-siakan. Dan Hendrix pun membuktikan bahwa mereka memang patut untuk diperhitungkan. Pete Townsend yang kala itu merupakan gitaris dengan aksi panggung yang hebat, malam itu mendapat 'saingan berat'. Tahu bahwa Townsend akan melakukan atraksi khasnya seperti memutar gitar di udara, Hendrix melakukan atraksi yang lebih hebat. Tetap dengan cirinya seperti memetik senar pakai gigi, menggesekkan senar ke punggung atau menendang-nendang gitar. Tapi kali ini dengan gaya lebih agresif. Pada bulan Februari, single 'Hey Joe' mendaki di nomor enam pada chart Inggris. Hendrix pun semakin terkenal dengan gayanya yang liar. Pers juga sering mengekspos hal tersebut. Sementara itu mereka bertiga masuk studio lagi untuk menyelesaikan penggarapan album penuh. Album itu dikerjakan di Olympic Studios, Barnes, London. Sepanjang bulan Maret tahun itu, mereka mengadakan pertunjukan keliling Eropa. Dimula di Twenty Club di Mouscron, Belgia dan 20 Club, Lille, Perancis lalu dilanjutkan ke klab legendaris yang juga melahirkan Beatles, Star Club di Hamburg, Jerman. Balik ke Inggris, Jimi Hendrix Experience tampil pada acara “Top Of The Pops”di BBC1-TV. Saat tour kelling Inggris itu, mereka sempat sepanggung dengan Cat Steven, Walker Brothers dan Engelbert Humperdinck. Gaya agresif Jimi sempat membuatnya celaka. Waktu ia membakar gitarnya, tangannya ikutan terbakar. Ia pun dilarikan ke rumah sakit. Kejadian lain yang tidak mengenakkan adalah ketika mereka habis bermain di New Century Hall, Manchester. Mereka menjadi korban salah sasaran dari oknum polisi setempat yang sedang razia anak di bawah umur. Ketika mau masuk ke dalam sebuah klab, mereka ditolak. Noel dan Mitch sempat ditarik polisi, mereka melawan dan mendapat beberapa pukulan. Jimi terhindar dari perlakuan tersebut karena memperlihatkan paspor Amerika. Untunglah keadaan bisa diatasi karena turun tangan sang manajer. Tidak berapa lama Hendrix sembuh dari luka bakarnya pada bulan Mei, single 'Purple Haze' dilepas ke pasar. Sempat menduduki tangga ketiga pada chart, single tersebut segera disusul oleh album pertamanya, Are You Experienced? Album ini segera menyita perhatian pencinta musik dunia dan nangkring di posisi kedua pada chart selama 33 minggu. Jimi Hendrix Experience mengadakan tour Eropa dimulai di Neue Welt, Berlin, Jerman. Walaupun sempat kaget terhadap respon penonton Jerman yang kalem, mereka terkesan dengan pengetahuan publik Jerman tentang mereka. Dan tour pun berlanjut ke Denmark, Belanda, Perancis dan negara-negara Skandinavia. Setelah masa awal dengan irama blues yang kental --seperti Satisfaction karya Stones yang pada prinsipnya adalah blues, kata Keith Richard-- berkembanglah musik rock yang memadukan musik dan seni pertunjukan. Aliran diawali dengan seniman pop dunia, Andy Warhol, yang berkolaborasi dengan The Velvet Underground. Dan yang sering disebut puncak dalam masa ini --yang juga dikenal sebagai art rock-- adalah The Wall karya Pink Floyd, berupa pertunjukan teater rock. Jimi Hendrix kemudian meninggal di London, Inggris, 18 September 1970 pada umur 27 tahun. Referensi : - http://id.wikipedia.org/wiki/Jimi_Hendrix - http://musiklegend.blogspot.com/2009/07/sejarah-jimi-hendrix_15.html ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Biografi Eric Martin

Eric Lee Martin lahir 10 Oktober 1960, Long Island, New York, Eric adalah seorang penyanyi rock Amerika atau musisi aktif sepanjang tahun 1980,1990,dan 2000 baik sebagai artis solo dan sebagai anggota berbagai band. Beliau meraih keberhasilan yang paling menonjol sebagai vokalis untuk rock atau glam metal keras Mr Big. Band tersebut adalah sebuah super grup (saat ini bersatu kembali) yang mencetak hit besar di awal 1990-an dengan "To Be With You," sebagai lagu yang ditulis Eric selama usia remaja.Sebuah lokal dari San Francisco Bay Area, Eric pertama kali memulai karirnya di industri musik pada tahun 1978. Eric adalah putra Frederick Lee "Lada" Martin dan Iris Martin.Eric memiliki dua saudara (Joan dan Laurie) . Eric memiliki keturunan dari Irlandia dan Italia.Eric Martin dipengaruhi musik oleh ayahnya (Frederick Lee "Pepper" Martin) sebagai drummer untuk band "The Buzz".Eric dulunya ada seorang Drummer,namun ia sadar bahwa di posisi tersebut kurang disukainya.Akhirnya Eric memilih sebagai Vokalis. Eric diajarkan teknik stamina dan pengendalian napasnya oleh Judi Davis (gurunya Eric)

Biografi Paul Gilbert

Nama Lengkap: Paul Brandon Gilbert Tempat/Tgl Lahir: 6 November 1966 di Carbondale Illinois – USA. Group Band Saat Ini: Racer X Group Band Sebelumnya: Racer X, Mr.Big Pengaruh: Eddie Van Halen Pendidikan: Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT. Gitar: Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series Keahlian: Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll. Paul Gilbert yang memiliki nama lengkap Paul Brandon Gilbert. Lahir pada 6 November 1966 di Carbondale Illinois – USA. Dia adalah seorang gitaris rock dan salah satu gitaris tercepat dan terbaik di dunia. Keahlian yang di punya adalah Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll. Pada saat ini Group Band yang di jalaninya yaitu Racer X Group Band dan sebelum itu Mr.Big. Gitar yang paling disukai dan sering digunakan oleh sang dewa gitar adalah tipe Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series. Lulusan Guitar Institute of Technologi dengan predikat terbaik ini, memulai kariernya di dunia musik dengan membentuk grup Racer X bersama rekannya John Alderete (bas) dan Jeff (drum). Tahun 1986 untuk pertama kalinya Racer X merilis album dengan title “Street Lethal”. Album kedua, “Second Heat” dirilis setahun kemudian. Di album kedua ini Paul mengajak murid terbaiknya di GIT Bruce Bouilet untuk mengisi posisi gitaris kedua di Racer X. Dengan formasi ini Racer X dijuluki band dengan duo gitaris tercepat. Album ketiga Racer X “Live ! Extreem Volume” dirilis pada tahun 1988. Pada tahun ini pula untuk pertama kalinya Paul membuat video pelajaran gitar yang diberi judul “Intense Rock Video”. Memasuki tahun 1989 rupanya menjadi tahun keberuntungan bagi Paul Gilbert, ia ditawari posisi di band yang baru dibentuk oleh bassit ternama Billy Sheehan bersama vokalis Eric Martin dan drummer Pat Thorpey. Dengan masuknya Paul di Mr Big ia memutuskan keluar dari Racer X. Segera setelah itu Mr Big langsung merilis album dengan selftitle “Mr Big”. Debut album ini langsung meraih sukses di dunia, yang sekaligus membawa nama Paul Gibert mendunia. Selanjutnya Mr Big berturut-turut merilis album “Lean Into It” (1991), “Live! Raw Like Sushi” (1992), “Bump Ahead” (1993), “Live ! Raw Like Sushi 2″ (1994), “Hey Man” (awal 1996) dan The Best Of Mr Big (akhir 1996). Setelah album ke tujuh ini Paul hengkang dari Mr Big. Sejarah perjalanan Paul Gilbert Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock. Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu. Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine. Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini. Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya “Street Lethal “, kemudian “Second Heat” (1987) & “Live! Extreme Volume” (1988). Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani “Billy Sheehan”, vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey. Mereka meluncurkan album pertamanya “MR.BIG” dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober. Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: “Live! Raw Like Sushi” (1990), “Mr Big – Lean into it” (1991), “Mr.Big – San Francisco Live” (1992), “Racer X – Live Extreme Volume 2″ (1992), “Mr.Big – Bump Ahead” (1993), “Mr.Big – Live! Raw Like Sushi 2″ (1994), “HEY MAN” & ” The best of MR.BIG” (1996), “Hard Rock Cafe”, ” Live At Budokan ” & solo ” King of Club” (1997) Lagu “To Be With You” (dari Album “Lean Into It”) menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu. Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo “Flying Dog”. Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua “Beehive Live” dan album ketiga Racer X “Technical Difficulties”. Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album “Spaceship One” hingga ke Indonesia. Hal ini disambut antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang menarik diri karena takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu.

Menguak misteri kematian Kurt Cobain

Kesuksesan Nirvana yang datang begitu cepat dan tiba-tiba membuat Cobain kehilangan kontrol dirinya. Cobain sering merasa tidak nyaman dan frustasi karena pesan dan visi artistiknya telah disalahtafsirkan oleh publik. Selama tahun-tahun terakhir kehidupannya, Cobain berjuang untuk lepas dari kecanduan heroin, penyakit dan depresi. Pada Jumat, 8 April, 1994, Kurt Cobain ditemukan tewas, di atas garasi rumahnya di Lake Washington, Seattle, oleh seorang pekerja listrik, Gary Smith. Smith tiba pagi itu untuk memasang lampu keamanan ketika melihat jasad Cobain terbaring di dalam rumahnya. Foto: Kurt Cobain ditemukan tewas di atas garasi rumahnya / 171 Lake Washington, Boulevard East, Seattle Smith menemukan catatan dan pena yang tergeletak di pot bunga di dekat tubuh Cobain. Sebuah senapan yang dibeli untuk Cobain oleh Dylan Carlson ditemukan bersandar di dada Cobain. Sertifikat kematian Cobain menyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah tembakan senapan yang melubangi kepala dan menyimpulkan bahwa kematian Cobain adalah bunuh diri. Laporan tersebut memperkirakan bahwa Cobain telah meninggal sejak tanggal 5 April 1994. Pada 10 April 1994 diadakan upacara pemakaman umum di Seattle Center. Jenazah Cobain kemudian dikremasi dan abunya sebagian disimpan oleh Courtney Love, istri Cobain, dalam boneka Teddy Bear, sebagian dibawa ke Biara Budha di Ithaca, New York untuk diberkati. Abu itu kemudian dicampur dengan tanah liat untuk dijadikan patung dalam 'Kurt Cobain Memorial Park'. Sisa dari abu Cobain ditaburkan oleh putrinya, Frances Bean Cobain, di sebuah sungai kecil McLane Creek, Olympia Washington, kota yang dianggap Cobain telah memberinya inspirasi musiknya. Foto: Kurt Cobain Memorial Park, Young Street Bridge, Aberdeen Washington / pixshark.com Namun, kematian Kurt Cobain yang hampir 21 tahun silam itu, hingga kini masih menyisakan teka-teki. Apakah Kurt Cobain mati bunuh diri atau mati dibunuh? Hingga saat ini masing-masing pendapat memiliki pendukung dengan berbagai teori yang mereka yakini. Yang percaya bahwa Kurt memang bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri, merujuk pada kecanduan heroin Cobain yang tak berkesudahan, depresi klinis dan catatan bunuh diri berupa tulisan tangan sebagai bukti konklusif (meyakinkan). Anggota keluarga Cobain juga mengakui kecenderungan depresi dan ketidakstabilan Cobain sebelum ia mencapai ketenaran dengan Nirvana. Foto: Nirvana.com Cobain sendiri pernah menyebutkan, bahwa sakit perutnya yang sangat parah dan tidak terdiagnosis selama tur Nirvana tahun 1991 di Eropa, kadang membuatnya ingin bunuh diri dan heroin itu adalah 'obat penawar' rasa sakitnya. Seperti yang diucapkannya saat itu, "Ini (heroin) adalah satu-satunya hal yang menyelamatkan aku dari menembak kepalaku sekarang." Sementara yang mengatakan bahwa Kurt Cobain dibunuh mendasarkan pendapatnya pada bukti kandungan heroin ditubuh Cobain saat itu. Dilaporkan, kadar heroin yang terkandung dalam darahnya saat tewas adalah 1,52 milligram per liter. Tom Grant, penyidik yang disewa Coutney Love mengatakan, dengan konsentrasi setinggi itu, tidak mungkin bagi Cobain untuk mengangkat senapan dan memasukkannya ke dalam mulut kemudian menarik pelatuknya. Yang paling mencengangkan adalah tersiarnya kabar bahwa sang istri, Courtney Love, menyewa seseorang untuk membunuh Cobain. Adalah seorang pria bernama El Duce, pemimpin band The Mentor, yang mengaku kalau Courtney sempat menawarkan dirinya uang sejumlah USD50 ribu untuk menghabisi nyawa suaminya sendiri. Foto: Kurt Cobain 'Something in the Way" / Aberdeen Washington / tripadvisor.com Anehnya, El Duce ditemukan tewas beberapa hari kemudian karena tertabrak kereta di tengah malam. Peristiwa tragis ini tentu saja menimbulkan lebih banyak lagi spekulasi seputar kematian Kurt Cobain. Legitimasi kematian Kurt Cobain adalah karena bunuh diri datang dari kepolisian Seattle. Pada Maret 2014, Departemen Kepolisian Seattle kembali mengolah empat rol film yang tersimpan dalam brankas barang bukti. Menurut kepolisian Seattle, foto-foto 35mm yang menggambarkan mayat Cobain dan kondisi tempat kejadian perkara itu lebih jelas daripada foto polaroid yang sebelumnya diambil oleh polisi pada pemeriksaan awal. Detektif Mike Ciesynski, penyidik spesialis 'kasus beku', diminta untuk memeriksa film tersebut karena peristiwa itu sudah berselang 20 tahun lebih dan ini adalah kasus yang sangat sensitif bagi media. Hasilnya, Ciesynski tetap menyatakan bahwa penyebab resmi kematian Cobain adalah bunuh diri dan menetapkan bahwa foto-foto tersebut tidak akan dipublikasikan untuk khalayak umum. Sebelum kembali kerumahnya dan ditemukan tewas, Kurt Cobain dilaporkan telah melarikan diri dari panti rehabilitasi ketergantungan obat, hingga Courtney menyewa seorang detektif, Tom Grant, untuk menyelidiki keberadaannya. Duff McKagan, bassist GNR waktu itu, mengaku duduk disamping Cobain di satu pesawat dalam penerbangannya dari LA ke Seattle. "Ada yang aneh, dia tersenyum ramah padaku. Tingkahnya tak biasa," tutur Duff. Kecurigaannya memang beralasan, mengingat perseteruan sengit antara Cobain dengan Axl Rose, vokalis GNR. Krist Novoselic, bassist Nirvana sempat bertemu Cobain beberapa hari sebelum kematiannya. Ia bercerita, "Dia (Cobain) sangat pendiam, dia begitu terasing dari semua hubungan dengan orang lain. Dia tidak merasa terhubung dengan siapa pun...Aku menawarkannya membeli makan malam, tanpa sengaja ia melihat pengedar langganannya. Itu membuatnya kembali memakai heroin...dia ingin melupakan segalanya. Dia ingin mati, itulah yang ingin ia lakukan." Foto: Kurtcobainssuicideletter.com Sebelum menembak kepalanya sendiri, Cobain meninggalkan sebuah tulisan di atas kertas yang ditemukan bersama sebuah pulpen di atas pot bunga dekat jasad Cobain ditemukan. Surat itu ditujukan kepada teman imajinernya waktu kecil, 'Boddah'. Bunyi surat itu kira-kira seperti ini: Untuk Boddah Berbicara dari lidah seorang bodoh yang berpengalaman, yang jelas lebih suka dikebiri, hai bocah yang suka mengomel (Boddah). Tulisan ini semestinya cukup mudah dipahami. Semua peringatan dari perjalanan 'punk rock 101' selama bertahun-tahun, sejak perkenalan pertamaku dengan, jika bisa dikatakan, dunia penuh kebebasan dan sambutan hangat dari komunitasmu (Boddah) telah terbukti sangat benar adanya. Aku belum merasakan kegembiraan dari mendengarkan serta menciptakan musik, membaca dan menulis musik, sejak bertahun-tahun lamanya. Tak ada kata yang bisa mengungkapkan rasa bersalahku. Misalnya ketika kami (Nirvana) berada di belakang panggung dan lampu-lampu telah dipadamkan, dan deru teriakan penonton yang menggila dimulai. Itu tidak mempengaruhiku seperti yang terjadi pada Freddie Mercury, yang tampaknya menyukai dan menikmati kekaguman penonton, sesuatu yang membuatku kagum dan iri. Faktanya adalah, aku tak bisa membohongi kalian, tak seorang pun dari kalian. Jelasnya, itu tak adil bagi kalian dan bagiku. Kejahatan paling parah yang bisa kupikirkan adalah 'merampok' orang dengan kepalsuan dan berpura-pura seolah aku sedang menikmatinya. Kadang aku merasa, seolah aku harus memencet tombol absen dulu sebelum aku bisa melarikan diri dari panggung. Aku telah mencoba segalanya dengan segenap kemampuanku untuk mensyukurinya (dan aku bersyukur, Tuhan percayalah aku mensyukurinya, tapi aku tak pernah bisa). Aku menyadari kenyataan bahwa aku dan kami (Nirvana) telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Aku pasti seorang yang narsis, yang baru bisa menghargai sesuatu bila sudah tak ada lagi. Aku terlalu sensitif. Aku perlu sedikit mati rasa untuk memperoleh kembali antusiasme seperti yang kualami saat aku kecil. Di tiga tur terakhir kami, aku merasa lebih menghargai orang-orang yang dekat denganku dan fans kami. Tapi aku tak bisa melalui keputusasaanku, perasaan bersalah dan empatiku untuk setiap orang. Ada kebaikan dalam diri kita semua dan kupikir aku terlalu mencintai manusia, teramat sangat, sampai aku merasa sedih. Kesedihan yang sedikit sensitif, tak peduli, 'pisces', Yesus. Mengapa kau tak menikmatinya saja? Aku tak tahu! Aku punya seorang istri yang cantik, yang penuh ambisi dan empati, dan seorang putri yang mengingatkan aku seperti apa aku dahulu, penuh cinta dan kebahagiaan. Ia (Frances) mencium siapa saja yang ditemuinya karena setiap orang baik padanya dan tak akan melukainya. Itu sangat menakutkan bagiku sampai aku benar-benar tak berdaya. Aku tak sanggup berpikir bila Frances akan menjadi seseorang yang menyedihkan, menghancurkan diri sendiri, rocker 'kematian', seperti diriku. Aku pernah merasa bahagia, sangat bahagia, dan aku bersyukur, tapi semenjak usia tujuh tahun, aku menjadi penuh kebencian kepada seluruh manusia pada umumnya. Hanya karena mungkin aku melihat begitu mudahnya bagi orang untuk hidup bersama dan punya empati. Hanya karena aku begitu mencintai dan memprihatinkan orang lain kukira. Terima kasih semua, dari dasar tempat pembakaran jasadku, atas perhatian kalian (perutku sering sakit saat membaca surat kalian). Aku terlalu labil, moody, sayang! Aku tak punya gairah lagi, jadi ingatlah, lebih baik terbakar daripada memudar. Damai, Cinta, Empati. Kurt Cobain. Frances dan Courtney, Aku akan hadir di altar (pernikahanmu). Tolong lanjutkan Courtney, untuk Frances. Untuk kehidupannya yang akan jauh lebih berbahagia tanpa kehadiranku. AKU MENCINTAIMU. AKU MENCINTAIMU. My my, hey hey Rock and roll is here to stay It's better to burn out Than to fade away My my, hey hey. Catatan: Di akhir suratnya, Cobain mengutip sepenggal lirik dari lagu karya Neil Young, "My My, Hey Hey", yang dirilis tahun 1979. (biography.com / NME / phrases.org.uk / wiki).